Ditulis Oleh : Sdr. Adiman Hulu
.
.
Pembacaan Alkitab : Yakobus 1:19-27
.
.
.
.
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” Yakobus 1:22
.
.
.
. . . . Orang yang hanya mendengar firman Tuhan dan tidak melakukannya, sama halnya seperti orang yang sedang mengama-ngamati mukanya di depan cermin, dimana ketika dia pergi dari depan cermin, ia akan segera lupa bagaimana rupanya sendiri, (Ayat 23,24).
.
.
. . . . Menurut KBBI, integritas berarti mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Sedangkan yang dimaksud dengan integritas diri adalah apa yang saya percaya benar, saya bicarakan, lalu saya lakukan, (ayat nats).
.
.
. . . . Sebagai orang percaya, tentunya kita bersyukur bisa mengenal kebenaran yaitu Injil (Alkitab). Namun, apakah hanya sebatas mengenal saja? Tentunya tidak. Pada dasarnya, seberapa dalamnya kita mempercayai sebuah kebenaran (Injil), tidak akan berarti jika kita tidak mengucapkannya, dan terlebih lagi tidak berarti jikalau kita tidak melakukan kebenaran tersebut. Dengan kata lain, integritas adalah hasil dari apa yang kita percaya benar, lalu kita ucapkan, kemudian kita lakukan.
.
.
. . . . Sebagai orang percaya, tidak hanya cukup menyembah dan melayani Tuhan. Tanpa integritas diri, maka sia-sia kita menyembah dan melayani Tuhan. Ada 3 poin penting yang harus kita terapkan dalam mewujudkan integritas diri kita sebagai orang percaya, antara lain sebagai berikut:
.
.
- Menjauhi Kejahatan (Ayat 21)
.
. . . . Sebagai orang percaya, kita diharapkan untuk bisa menjadi teladan bagi lingkungan sekitar. Salah satu keteladanan yang harus orang percaya lakukan adalah dengan menjauhi kejahatan dalam hidupnya.
.
.
- Bertekun Serta Melakukan Firman Tuhan (Ayat 25)
.
. . . . Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa orang percaya tidak hanya cukup mendengar firman Tuhan saja, melainkan harus bertekun menggali kebenaran tersebut serta diharapkan mampu melakukannya dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari.
.
.
- Mengasihi Orang Yang Kesusahan (Ayat 27)
.
. . . . Mengasihi dengan menolong orang dalam kesusahannya, tentunya merupakan salah satu wujud kasih yang Tuhan harapkan dalam kehidupan orang percaya. Dengan mengasihi dan menolong orang-orang dalam kesusahan mereka, yakni suatu ibadah yang murni dihadapan Tuhan.
“INTEGRITAS DIRI ORANG PERCAYA DAPAT DI UKUR DARI TINGKAH LAKUNYA, APAKAH SESUAI DENGAN IMAN PERCAYANYA ATAU TIDAK, BUKAN DENGAN PROFESINYA”