Categories
Uncategorized

MAKNA HIDUP

Dibuat Oleh : Sdr. Adiman Hulu

.

.

.

.

Pembacaan Alkitab : Pengkhotbah 11:9-10; 12:1-6

.

.

.

.

Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!” Pengkhotbah 12:1

.

.

.

.

Makna hidup adalah suatu motivasi, tujuan bahkan harapan yang ada dalam diri setiap orang, untuk membuat hidupnya lebih bahagia lebih berarti tentunya. Makna hidup setiap manusia tentunya berbeda-beda, karena makna hidup bersifat personal dan bahkan bisa berubah-ubah dengan situasi dan kondisi yang di alami masing-masing orang.

.

.

Makna hidup orang percaya adalah mengingat akan Sang Penciptanya, (ayat nats). Dengan mengingat akan Sang Pencipta dan bisa hidup sesuai dengan kehendak-Nya, maka hidup kita akan bahagia dan tentunya lebih berarti. Kitab Pengkhotbah di tulis oleh Salomo pada tahun-tahun akhir hidupnya. Salomo yang mengalami kemorosotan rohani mulai menyadari bahwa kebahagiaan yang didapatkannya dengan cara kesenangan materialisme adalah suatu hal yang sia-sia. Salomo yang sudah mengalami kekayaan, ketenaran, kehormatan, kuasa dan semuanya ada secara melimpah, membuatnya jatuh dalam dosa. Salomo lupa akan siapa Penciptanya.

.

.

Kegagalan Salomo tentunya menjadi pelajaran penting bagi kita orang percaya saat ini. Janganlah kita melakukan kesalahan yang sama, seperti yang dilakukan oleh Salomo. Janganlah hidup kita hanya berfokus pada harta benda duniawi dan ambisi pribadi. Tetapi hendaklah kita bisa memanfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup ini, untuk mengabdi kepada-Nya serta membulatkan tekad untuk takut kepada-Nya dengan melakukan segala perintah-Nya.

.

.

Ada tiga poin penting yang perlu kita terapkan dalam hidup kita :

.

.

  • Bersukaria (Ayat 9)

Dalam hal ini Tuhan menginginkan setiap umat-Nya bisa bersukaria dalam menjalani kehidupannya. Hendaklah sukaria tersebut membawa dampak yang baik bagi orang-orang yang ada di sekitar kita, agar nama Tuhan di permuliakan. Jangan pernah bersukaria atas kesusahan orang lain, tetapi biarlah sukaria kita dapat menolong dan membantu orang lain.

.

.

  • Membuang Segala Kesedihan (Ayat 10a)

Orang yang sudah percaya tentunya tidak berlarut-larut dalam kesedihan, sebab orang yang benar-benar percaya tentunya yakin kalau Tuhan mampu mengganti tangisnya menjadi tawa. Hendaklah kita jangan berlarut-larut dalam kesedihan, karena kesedihan hanya bisa membuat kita semakin down. Tetapi biarlah kita mempercayakan seluruh kehidupan kita dalam tangan Tuhan.

.

.

  • Menjauhkan Penderitaan (Ayat 10b)

Penderitaan yang di maksud disini ialah hal-hal yang kita lakukan sendiri dan hal tersebut membuat diri kita menderita. Misalnya, merokok, mabuk dan lain-lain. Hal-hal tersebut tentunya perlu kita jauhkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Hendaklah kita dapat menjaga tubuh kita, sebab tubuh kita adalah bait Allah.

“MENGABDIKAN DIRI KEPADA TUHAN, DENGAN TAKUT AKAN DIA DAN MELAKUKAN PERINTAH-PERINTAH-NYA ADALAH SATU-SATUNYA JALAN BAGI KITA MENEMUKAN MAKNA HIDUP INI”

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

HIKMAT YANG BENAR

Ditulis Oleh : Sdri Lesnia Lombu, S.Th.

.

.

Pembacaan Firman : 1 KORINTUS 2:6-16

.

.

.

.

“Kita tidak menerima Roh dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah, supaya Kita Tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada Kita” 1 Kor. 2:12

.

.

.

.

Ungkapan “hikmat” dalam bahasa Yunani adalah Sophia yang diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu “wisdom” dengan demikian ungkapan hikmat yang dimaksudkan adalah sifat spiritual atau rohani.

Hikmat yang dibicarakan Paulus dalam 1 Korintus 2:6-16 adalah hikmat Allah tentang berita salib. Paulus menghendaki setiap orang Kristen tidak didasarkan pada hikmat manusia, tetapi pada hikmat Allah. Sebab hari-hari ini manusia cenderung untuk mengandalkan pengetahuan, pengalaman Dan logika berpikirnya dibandingkan dengan mengandalkan Tuhan. Hikmat yang benar adalah pengetahuan intelektual yang berasal dari Tuhan yang tidak terbatas. Jika demikian, hikmat dunia adalah hikmat yang berasal dari penguasa-penguasa dunia dengan segala pemikiran manusia (ayt. 6-7) yang disebut juga hikmat yang tidak benar (palsu) yang bersifat sementara sedangkan hikmat yang benar bersifat kekal.

Melalui Kebenaran Firman Tuhan dalam 1 Kor. 2:6-16 ada tiga sumber hikmat yang benar yaitu:

.

.

.

.v

  • Allah Bapa (ayt. 6-9)

Dalam Ayat 7 “Tetapi yang kami beritakan adalah hikmat Allah yang tersembunyi Dan rahasia” kata sembunyi dalam bahasa Yunani “Apokropto” merujuk pada hal-hal yang tersembunyi kemudian dapat dinyatakan (Matius 11:27;16:17).

.

.

  • Roh Kudus (ayt. 10-13)

Roh Kudus menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Jadi Roh Kudus adalah sumber hikmat yang benar karena Roh Kudus adalah Roh Allah yang benar.

  • Pikiran Kristus (ayt. 14-16)

Mengapa Kita harus memiliki pikiran Kristus dari pada pikiran duniawi untuk memperoleh hikmat yang benar ? Memiliki pikiran Kristus berarti pikiran Yesus Kristus. Bertindak Dan perilaku seperti yang ada dalam Firman Tuhan.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

KEMATIAN KRISTUS YANG MENGUBAHKAN

Ditulis Oleh : Pdt. Joni S.Th.

 

Pembacaan Alkitab : Lukas 23 :44-49

.

.

Dalam rangka menyongsong Paskah, dimana setiap orang Kristen memperingati hari kematian Yesus Kristus Sang Juruselamat dunia. Kematian yang menjadi kunci akan kehidupan yang baru didalam Kristus. Kisah kematian Kristus yang diwarnai dengan berbagai fenomena dan sangat sakral. Dimana dikisahkan dalam lukas 23 ayat 44-49 ini, bahwa saat menjelang kematian Kristus matahari tidak bersinar dan kegelapan menutupi seluruh bumi kurang lebih 3 jam. Kegelapan yang sangat mengerikan yang mengambarkan kehidupan manusia didalam Dosa, dimana Kristus harus mati digantung diatas kayu salib agar manusia yang hidup dalam kegelapan itu dapat diselamatkan dan memperoleh kehidupan didalam terang Kristus. Tirai bait suci yang menjadi lambang pemisah dimana manusiaberdosa tidak dapat berhubungan dengan Allah yang kudus,kini tirai ituterbelah menjadi dua sebagai bukti bahwamelalui kematian Kristus kini manusia diperdamaikan dengan Allah dan dapat berjumpa kembali dengan Allah didalam kekudusanNya.

Betapa suci dan kudusnya manusia harus hidup dihadapan Allah, sebab Allah yang kudus itu tidak dapat bersatu dengan manusia yang berdosa atau tidak kudus. Hanya melalui kematian Kristuslah semua itu menjadi berubah. Kematian Kristus yang mengubahkan dinyatakan dalam tiga hal berikut ini:

  1. Mengubahkan hubungan manusia dengan Allah
    Sebelum kematian Kristus diatas kayu salib, hubungan saya dan sudara dengan Allah terputus. Dimana gambar Allah yang ada didalam diri kita menjadi rusak, kita hidup didalam dosa, hidup dalam kegelapan bahkan sangat jauh dari cara hidup yang Allah inginkan yaitu memuliakan namaNya. Hati manusia menjadi jahat,penuh dengan akal busuk, bertindak seturut dengan keinginan sendiri didalam daging.
    Namun kini Kristus telah mengubahkan itu semua melaluikematianNya, sehingga kitayang percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan dan juruselamat,kini hubungan kita dengan Allah dipulihkan, kita yang dulu jauh dengan Allah kini menjadi dekat, kita yang dulu hidup berdasarkan keinginan daging kita, kini dituntut hidup seturut dengan kehendak Allah. Kita memperoleh damai sejahtera, sukacita dan kasih yang penuh pengharapan didalam Kristus Yesus. zzz
  2. Mengubahkan hati manusia untuk percaya dan memuliakan Allah
    Ketika manusia hidupdalam dosa, hati manusia menjadi gelap dan penuh dengan keinginan jahat. Kepala pasukan yang menyalibkan Yesus,kini melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Yesus mati diatas kayu salib. Hal ini menjadi pengalaman spiritual bagi dirinya dimana itu membuat pola pikirnya menjadi berubah, ia yang memimpin penyaliban Kristus kini dapat melihat keselamatan dari Kristus, sehingga ia menjazzz

Melalui ketiga hal ini, sudahkah kematian Kristus mengubahkan kehidupan kita? Adakah hubungan kita dengan Allah menjadi baik saat ini? Sudahkan hati kita menjadi percaya dengan sungguh-sungguh dan memulian Allah? Dan sudahkan kita menyesali segala perbuatan dosa kita dihadapan Allah?

Karena itu dalam menyongsong hari paskah ini, marilah kita membangun hubungan kita dengan Allah agar semakin dekat lagi, sehingga hati, pikiran dan tindakan serta seluruh kehidupan kita diberikan hanya untuk memuliakan Allah. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

TEMA : PCR “Pray Created a Restoration”

Ditulis Oleh : Anathalia Gabrielle Aguininda Koetin

.

.

Pembaaan Alkitab : Yakobus 5 : 16

.

.

.

.

Dalam renungan kali ini, kita akan diperhadapkan lebih dahulu pada 3 pertanyaan yang sejatinya hanya kita yang mengetahui jawabannya.

  1. Pernahkah kita menyakiti atau disakiti?
  2. Pernahkah atau sudahkah kita berdoa bagi mereka yang menyakiti atau kita sakiti?
  3. Pernahkah kita mengalami pemulihan karena doa?

Melalui ketiga pertanyaan diatas kita dapat memahami bagaimana kehidupan doa kita sebagai orang percaya. Seringkali kita tidak menyadari bahwa doa memiliki sangat banyak makna di dalamnya. Doa bukan hanya sekedar komunikasi kita kepada Tuhan, tetapi justru dalam dan melalui doa itu kita bisa mengalami pemulihan. Akan tetapi, doa yang bagaimana yang bisa membawa kita kepada pemulihan?

Dalam Yakobus 5:16, kita tidak hanya dijanjikan tentang bagaimana besarnya kuasa dari doa orang yang percaya. Dalam ayat ini kita juga dapat belajar bagaimana dan apa yang harus kita lakukan, sehingga doa yang kita naikkan dapat sungguh-sungguh memiliki kuasa sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.

.

.

  • Mengaku Dosa

Mengaku dosa bukan hanya sekedar kita mengakuinya kepada Tuhan saja. Karena sejatinya, Tuhan sudah lebih mengetahui setiap dosa kita bahkan sebelum kita mengakuinya. Akan tetapi, melalui ayat ini kita dituntun agar kita dapat mengakui dosa kita kepada setiap orang yang telah kita sakiti atau bahkan menyakiti kita. Bagi banyak orang, hal ini adalah hal tersulit yang bisa dilakukan, Mengapa? Karena kita terlalu malu untuk menyatakan bahwa kita bersalah atau melakukan kesalahan. Dan melalui ayat ini, kita diingatkan kembali untuk mampu mengakui dosa kita, karena keterbukaan merupakan awal dari sebuah pemulihan.

.

.

  • Saling Mendoakan

Ketika kita mampu mengakui setiap kesalahan dan dosa kita kepada sesama maupun Tuhan, maka kita baru dapat menuju tahap selanjutnya, yaitu saling mendoakan. Dengan saling mendoakan kita bisa saling menopang satu dengan yang lain melalui roh kita. Oleh sebab itu, ketika permasalahan bahkan akar pahit kita kepada sesama telah hilang, maka kita akan dapat berdoa dengan hati yang tenang dan penuh sukacita.

.

.

  • Sembuh/Pulih

Kesembuhan yang dikatakan di dalam Yakobus 5:16 bukan hanya berbicara tentang kesembuhan secara jasmani saja, terlebih lagi kesembuan yang dialami ialah kesembuhan secara rohani. Dimana kondisi hati kita kembali pulih dari segala keterikatan, kekecewaan, dan akar pahit atau amarah, sehingga roh kita dapat dengan mudah menyampaikan setiap keinginan dan permohonan kita kepada Allah. Tidak ada lagi pembatas yang bisa menghalangi doa kita kepada Tuhan.

Melalui ketiga tahap di atas, barulah kita dapat benar-benar merasakan bagaimana kuasa doa yang sesungguhnya ketika kita berdoa bagi orang lain. Dengan bagitu, doa kita tidak lagi terhalang dan Roh Kudus akan dengan mudah menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan. Oleh sebab itu, mulailah dari diri sendiri untuk berani berkata apabila kita salah, sehingga kehidupan ini akan berjalan seturut dengan kehendak Tuhan. Dan melalui kesemuanya itu, Doa akan dapat selalu membawa kepada pemulihan yang sesungguhnya. Tuhan Yesus Menyertai.

A day without prayer is a day without blessing, and a life without prayer is a life without power

– (Edwin Harvey)

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

MENJAGA KETETAPAN HATI

Ditulis Oleh : Sdri. Seventhina Harefa

.

.

.

.

Pembacaan Alkitab : Mazmur 40:5

.

.

.

.

“ Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! ”

.

.

.

.

Seorang anak kecil adalah mereka yang begitu polos, luguh dan tidak dapat menetapkan hati ketika diberi kesempatan memilih sesuatu. Jika ditawarkan antara ice cream atau mainan, pasti akan memilih ice cream terlebih dahulu dan setelah habis di makan, maka akan kembali merengek meminta mainan. Mereka tidak mengerti apa itu memilih, mereka tidak paham bahwa ketika sudah memilih yang satu maka yang lain sudah tidak boleh diminta lagi. Hal ini terjadi, karena anak kecil belum memiliki pengetahuan yang cukup memadai seperti orang dewasa karena masih dalam tahap bertumbuh dan berkembang.

.

.

Sebaliknya, orang dewasa sudah memiliki banyak pengetahuan; baik itu menilai sesuatu hal yang benar atau yang salah, memutuskan untuk beretika yang baik atau buruk dan bahkan dalam hal memilih pasangan hidup serta memilih Sang Juruselamat d