Taat (Tidak ada alasan Titik)

WhatsApp Image 2022-04-26 at 10.37.45

Ditulis Oleh : Anathalia Gabrielle Aguininda Koetin

.

.

Pembacaan Alkitab : Filipi 2:8

.

.

Kehadiran manusia di dalam dunia ini bukan tanpa alasan, melainkan Tuhan memiliki alasan utama yaitu memberitakan firman-Nya kepada semua manusia (Mat. 28:18-20). Melalui perintah tersebut, Tuhan ingin agar setiap orang percaya dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan. Namun, apabila kita kembali merenungkan kehidupan kita sebagai orang percaya, adakah kita sudah melakukan hal tersebut?

.

.

Terlalu banyak orang Kristen yang kurang memahami arti dari perintah agung itu, sehingga tak jarang hal ini membawa sebuah perdebatan di anatara orang Kristen sendiri. Mengapa? Menurut beberapa penelitian yang saya lakukan secara langsung di tempat pelayanan saya – Sumba Timur – terlalu banyak orang Kristen yang menganggap bahwa sesungguhnya perintah agung itu hanyalah diperuntukkan bagi ‘hamba-hamba Tuhan ataupun penginjil’. Tetapi, ada juga yang beranggapan bahwa perintah agung itu harus dilakukan oleh setiap orang Kristen, apapun profesi mereka. Inilah yang menjadi alasan bagi beberapa orang Kristen untuk berpusat pada pertumbuhan iman pribadi.

.

.

Menurut KBBI, alasan merupakan suatu pemikiran yang membenarkan gerakan dan data menuju sebuah kesimpulan. Alasan banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Akan tetapi, hal terpenting bagi orang percaya adalah tentang bagaimana kita dapat menyikap alasan dan mempergunakannya sebagai sebuah hal yang positif. Terutama dalam menyampaikan perintah agung. Jika meliat kembali di dalam latar belakang sejarah dalam Matius 28 itu, kita bisa melihat bahwasanya pada saat Tuhan Yesus memberikan perintah agung itu, terdapat begitu banyak orang dengan berbagai profesi juga. Sehingga, melalui hal ini saja, kita dapat menyimpulkan bahwa perintah agung tidak terbatas pada profesi tertentu, tetapi perintah agung adalah tugas semua orang Kristen yang percaya.

.

.

Lalu, bagaimana cara kita untuk dapat membagikan perintah agung tersebut? Dibutuhkan sebuah keTAATan dalam Tuhan Yesus. Taat berarti ‘Tidak Ada Alasan Titik’, hal ini membuktikan kepada kita secara bersama bahwa Taat bukan saja tunduk, melainka lebih daripada itu, kita tidak memiliki alasan apapun untuk menolak tugas utama orang percaya. Kita dapat melihat contoh dari teladan yang utama, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Dimana Ia telah turun sebagai Manusia, bahkan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, inilah ketaatan yang menggambarkan kepada kita bahwa tidak ada alasan titik untuk menggenapi rancangan Allah dalam kehidupan kita. Karena, sebanyak apapun alasan yang kita buat dan berikan, rencana Allah akan selalu digenapi. Tidak ada alasan titik juga berart :

.

.

  1. Perendahan Diri
    Seperti perendahan diri yang Tuhan Yesus lakukan kepada Bapa, demikian juga kita sebagai orang percaya, seharusnya dapat melakukan hal itu. Perendahan diri kita menggambarkan tentang penyerahan total untuk seluruh aspek kehidupan kita kepada Tuhan. Dengan perendahan diri secara total, maka kita akan mampu melakukan rencana Tuhan dalam kehidupan kita tanpa perlu memberikan alasan apapun. Karena alasan utama dan satu-satunya dari kehidupan kita ialah memuliakan Tuhan.

    .

    .

  2. Ke’Mati’an terhadap kedagingan
    Mati dalam hal ini bukanlah berarti kita harus mati secara fisik dan dengan disengaja, tetapi lebih kepada ‘mematikan’ kedagingan serta hawa nafsu kita sebagai manusia. Karena, salah satu penghalang terbesar manusia untuk dapat melakukan rencana Tuhan ialah kedagingan kita yang lebih memilih kepada zona aman – takut mengalami perselisihan, perpecahan, dan atau dianggap sebagai penghujat. Sesungguhnya hal itu hanyalah sebuah ‘alasan’ untuk kita tidak melakukan perintah agung tersebut. Toleransi beragama, inilah yang menjadi alasan utama bagi orang Kristen pada umumnya. Sebab itu, ketika kita ‘mematikan’ kedagingan kita, maka kita akan mampu mengerti bahwa perintah agung adalah merupakan hal terpenting dan alasan kita hidup.

    .

    .

Oleh sebab itu, marila mulai saat ini kita bersama-sama membangun pribadi kita untuk mampu mematikan kedagingan kita, sehingga kita mampu merendahkan diri secara total di dalam rencana Tuhan. Karena pemberitaan firman Tuhan bukanlah suatu pilihan, melainkan keharusan. Tidak ada alasan untuk tidak memberitakan firman. Tuhan Yesuss menyertai.

.

.

 

Obedience to God is not about the choice, but it’s about the chance. –

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »