Categories
Uncategorized

Pujilah Tuhan, Hai Segala Bangsa!

Ditulis oleh : Sdri. Ria Marissabell

.

.

Pembacaan Alkitab : Mazmur 117:1-2

.

.

“Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!”

.

.

.

.

Mazmur 117 merupakan pasal terpendek dalam kitab Mazmur yang hanya terdiri dari 2 ayat, namun Mazmur yang sedikit ini memiliki makna yang kaya. Kitab Mazmur memang penuh dengan undangan untuk memuji Tuhan , dan Mazmur 117 ini merupakan undangan kepada semua orang untuk berbalik kepada Tuhan dan bersama-sama dengan semua orang percaya di seluruh dunia untuk memuji Tuhan. Dari 2 ayat ini ada beberapa hal menarik untuk pelajari lebih dalam, antara lain:

.

.

  1. Ajakan untuk memuji Tuhan
    Mazmur ini dimulai dan diakhiri dengan ajakan untuk memuji Tuhan. Pada zaman perjanjian Lama, tidak semua orang mengenal Tuhan. Hanya di Yehuda lah, Allah dikenal dan nama-Nya dipuji. Sebab bangsa-bangsa lainnya menyembah kepada berhala-berhala, kayu dan batu. Tetapi mengapa ajakan pemazmur untuk memuji Tuhan ini ditujukan kepada semua bangsa?

    Ternyata mazmur ini merupakan salah satu nubuat Injil, dan yang kemudian juga dikutip oleh Rasul Paulus dalam Roma 15:11. Injil Kristus diperintahkan untuk diberitakan kepada semua bangsa (Mat. 28:19), sebab kedatangan Kristus merobohkan pemisah-pemisah antara bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa lain. Di dalam Kristus tidak ada lagi perbedaan orang Yahudi dan bukan orang Yahudi (Ef. 2:13-16). Dalam Efesus 3:6 dituliskan bahwa karena berita Injil, orang-orang yang bukan Yahudi turut menjadi ahli-ahli waris kerajaan surga. Misteri yang tersembunyi selama berabad-abad dalam Mazmur 117 sebagai ajakan bagi semua bangsa untuk memuji Tuhan digenapi dengan kelahiran sang Mesias ke dalam dunia. Oleh berita Injil semua bangsa memiliki kesempatan untuk menerima anugerah keselamatan Kristus, maka dari itu ajakan untuk memuji Tuhan ditujukan kepada semua bangsa dan suku bangsa.

    .

    .

  2. Alasan untuk memuji Tuhan
    Ayat 2 merupakan alasan mengapa seluruh bangsa hendaknya memuji Tuhan.  Yang pertama, dituliskan “sebab kasih-Nya hebat atas kita”. Karya keselamatan merupakan bukti kasih Allah kepada kita (Yoh.3:16), Efesus 2:8-9 juga menuliskan bahwa hanya karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman, dan keselamatan bukan hasil usaha manusia sendiri, melainkan pemberian Allah. Jadi, karena kasih Allah yang sungguh amat besar inilah manusia diselamatkan dan keselamatan inilah yang menjadi alasan kita untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan atas kasih anugerah-Nya. Keselamatan tidak terbatas hanya untuk orang Yahudi atau bangsa tertentu, semua orang dari suku bangsa manapun yang percaya kepada Kristus kini dapat menerima keselamatan dan menjadi ahli waris kerajaan surga.

    Alasan kedua untuk memuji Tuhan dalam ayat ke 2 adalah sebab “kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya”. Kalimat ini mengandung sebuah jaminan, bahwa Allah yang kita puji adalah Allah yang setia kepada janji-Nya, janji akan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Sehingga sebagai orang percaya pengharapan kita bersumber dari janji Allah yang kekal selama-lamanya. Sebab Allah yang kita percaya dan kita sembah adalah Allah yang hidup dan yang setia dulu, sekarang, dan selamanya. Inilah yang menjadi alasan utama orang percaya untuk memuji Tuhan dan hidup dalam pengharapan kepada-Nya yaitu kasih karunia-Nya melalui karya keselamatan dan janji-Nya akan kehidupan yang kekal. Sebab tidak ada alah-alah lain yang menjanjikan keselamatan selain daripada Allah kita yang hidup.

    .

    .

Dengan nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang ditulis berabad-abad sebelum Tuhan Yesus lahir dan digenapi oleh kelahiran-Nya ke dalam dunia, menjadi bukti bahwa Alkitab adalah firman Allah yang benar. Maka dari itu sebagai orang yang telah menerima anugerah dalam Yesus Kristus dan menjadi ahli waris kerajaan surga, sudah sepatutnya kita memuji Tuhan. Pujian kepada Tuhan tidak hanya kita naikkan melalui kata-kata dan nyanyian, namun juga harus tampak melalui perbuatan yang memuliakan nama-Nya dan pemberitaan Injil. Sebab seperti “amanat agung” yang Tuhan Yesus berikan kepada setiap orang percaya (Mat.28:19-20), salah satu bentuk ucapan syukur atas anugerah keselamatan adalah dengan memberitakan keselamatan itu kepada orang lain. Marilah kita megahkan nama-Nya melalui pemberitaan Injil, sebab Ia layak menerima segala pujian dan pengakuan dari semua suku bangsa. Tuhan Yesus memberkati!  

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

TERSAMBUNG DENGAN ALLAH

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.

Yohanes 15:5

.

.

Stop kontak dengan colokan adalah benda yang mudah ditemukan di berbagai tempat seperti di rumah, di sekolah, di perkantoran, dll. Tersambungnya kedua alat tersebut akan menghasilkan nyala lampu yang sangat bermanfaat bagi berlangsungnya seluruh rutinitas manusia setiap hari. Nyala lampu bergantung pada tersambungnya colokan dengan stop kontak. Gambaran ini menjelaskan bahwa hidup manusia yang bergerak, bernafas dan hidup di dunia ini bergantung pada ketersambungan manusia dengan Allah. Ketika manusia sudah tersambung dengan Allah maka ia dapat hidup dan memberi manfaatnya bagi yang lain.

.

.

Yohanes 15: 5 mengekspresikan satu frasa penting yakni ‘Tinggal di dalam’. kata tersebut memperlihatkan bahwa, begitu dalam seharusnya manusia terikat dengan Allah. ‘Frasa tinggal di dalam’ berarti menetap, tempat berlabuh, memperoleh kenyamanan dan bebas berekspresi. Seperti rumah tinggal, walau bagaimanapun di tinggal; pemilik rumah tetap akan kembali ke sana untuk beristirahat dan menikmati suasana bebas dari tekanan di luar.

.

.

Berdasarkan firman Tuhan ini, Tuhan Yesus ingin menekankan kepada murid-murid supaya kendatipun nanti Dia pergi ke surga; mereka tidak berpaling meninggalkan kepercayaan mereka kepada Kristus melainkan berbuah banyak dan melakukan banyak mujizat melalui karunia yang sudah Tuhan percayakan. Tinggal di dalam Allah adalah suatu sikap penuh iman dan menaruh percaya secara utuh kepada Allah. Ketika tinggal di dalam Allah dan Allah tinggal di dalam kita maka kita tersambung dengan Allah; saat tersambung maka kita akan memperoleh dampak positif yang memberkati pribadi kita dan orang di sekitar kita.

.

.

Apasaja yang di peroleh ketika tinggal di dalam Allah/tersambung dengan Allah? Ada 3 hal yang mesti kita ketahui sehingga ‘kita dapat mengakui bahwa tinggal di dalam Allah adalah keuntungan’.

.

.

  1. Berbuah banyak. Seperti pohon yang sudah tertananm kuat akarnya dalam tanah, dia akan bertumbuh baik dan dapat menghasilkan buah. Namun ketika pohon sudah tercabut dari tanah maka pohonnya mati dan hanya menjadi kayu bakar yang tidak dianggap sebagai keperluan penting. Kehidupan kita ketika sudah tersambung dengan Allah, maka roh kudus akan berkarya memperbaharui hidup  dan perilaku kita setiap hari. Melalui pembaharuan Roh Kudus, spiritual kita akan terus bertumbuh dan kita akan berbuah; yang ditunjukkan melalui dampak yang akan kita berikan pada diri kita sendiri dan orang lain.

    .

  2. Tuhan menjawab permohonan/keinginan. Orang tua tahu apa yang dibutuhkan anaknya terlebih Allah sangat tahu apa yang dibutuhkan anak-anak-Nya. Saat kita hidup dalam persekutuan dan terus tinggal di dalam Allah maka hubungan/koneksi kita  dengan Allah semakin erat sehingga setiap kerinduan hati kita yang sesuai dengan Allah akan di jawab melalui pertolongan dari orang-orang yang sudah Tuhan sediakan. Saya pernah menggumuli banyak hal di tahun 2021, seperti uang kuliah dan uang beli laptop. Karena saya dari keluarga yang sangat sederhana, maka hanya bisa berharap dan berdoa kepada Tuhan. Namun kerinduan hati anak-Nya di dengar, yaitu 2022 Tuhan memberikan saya laptop melalui sanak saudara. Itu adalah hal yang sulit untuk di jelaskan namun menjadi sebuah kesaksian hidup sebagai dorongan untuk hidup tersambung dengan Allah

    .

  3. Memperoleh status baru. Biasanya identitas baru akan diberikan kepada seseorang ketika, baru masuk di bangku sekolah, perkuliahan, dll. Pada saat tersambung dengan Allah, maka orang-orang percayapun akan memperoleh status baru dari Allah yakni anak-anak kerajaan surga. Seseorang yang sudah menerima status baru maka, ia memiliki tanggung jawab di hadapan Tuhan yang dibuktikan melalui sikap dan perilaku.

    .

    .

Saudara-saudari yang di kasihi oleh Tuhan, tersambung dengan Allah adalah sebuah keuntungan yang memberi manfaat bagi kita. Karna itu hiduplah tersambung/terkoneksi dengan Allah di dalam doa dan yang dibuktikan oleh pembaharuan sikap setiap hari.

.

.

‘TUHAN ADALAH SUMBER PERMULAAN SEGALANYA SEHINGGA KEUNTUNGAN BESAR KETIKA TERSAMBUNG PADA ALLAH SUMBER HIDUP DAN KEBENARAN’.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SORGA

Ditulis Oleh : Pdt. Erik Kristovel, S.Th.

.

.

Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. (Kis. 1:9)

.

.

Kenaikan Yesus Kristus adalah salah satu dari pemuliaan Kristus setelah kematianNya yang merupakan puncak dari perendahanNya. Pemuliaan Kristus dimulai dari Kebangkitan Yesus, Kenaikan Yesus ke sorga, duduk di sebelah kanan Bapa dan Kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali (Katekismus Westminster pert. 28). Kenaikan Yesus Kristus ke surga dalam pribadi yang memiliki natur Ilahi dan manusiawiNya secara kelihatan naik ke sorga. Dan juga malaikat memberitahu bahwa Kristuspun ketika datang ke dua kali, akan terlihat seperti waktu Yesus naik ke surga. Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang kenaikan Yesus kistus.

.

.

  1. Kristus naik sebagai pribadi yang memiliki dua natur yaitu Allah dan manusia. Setelah pribadi Logos berinkarnasi menjadi manusia, maka natur manusia Yesus akan terus bersatu dengan natur Ilahinya (tidak bercampur), kadua natur tersebut terus bersatu saat lahir, mati, bangkit, naik ke sorga, saat ini, saat Yesus datang kedua kali dan sampai selama-lamanya.
  2. Sesudah Yesus naik ke sorga, duduk di sebelah Kanan Bapa (Secara figuratif artinya kepada Yesus telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi). Ketika Yesus duduk di sebelah Kanan Bapa, Kristus melaksanakan tugas mesianik yakni: 1) Sebagai Raja. Memerintah atas gereja dan seluruh alam semesta; 2) Sebagai Imam. Terus berkarya sebagai perantara kita dan Allah dan terus bersyafaat bagi kita; 3) Sebagai nabi. Kristus melanjutkan karya kenabianNya melalui Roh Kudus. Mengutus hamba-hambaNya dalam berkhotbah, dan menyerukan pertobatan.
  3. Kenaikan Yesus Kristus Kristus ke sorga juga menyatakan bahwa sorga adalah suatu tempat. Bukan sekedar sauna hati atau keadaan.

    .

    .

Ada 3 keuntungan kita dari peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke surge menurut Katekismus Heidelberg: 1) Ia adalah pembela kita di hadapan Bapa-Nya di sorga; 2) Kita akan masuk surga dengan tubuh kebangkitan (bukan hanya roh); 3) Ia mengutus Roh Kudus sebagai jaminan kita lebih lanjut yang oleh kuasa-Nya kita mencari perkara yang di atas, dimana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah, dan bukan yang di bumi.

.

.

Karena itu kenaikan Yesus Kristus ke surga memberi sukacita yang besar bagi. Kehidupan di dunia hanya sementara. Ada tempat yang jauh lebih indah yang Tuhan sudah siapkan bagi kita. Mari kita mecari perkara yang di atas bukan yang di bumi. Kumpulkanlah harta kita di sorga (Mat. 6:20). Utamakan Kerajaan Allah dan kebenaranNya (Mat. 6:33). Jangan takut dalam kesulitan dan tantangan yang kita hadapi. Jangan tinggal di dalam dosa. Kita memiliki Imam besar Agung yang terus menjadi Imam kita dan bersyafaat bagi kita. Beritakan Injil dan serukan pertobatan. Itu pesan Tuhan bagi kita sebelum nai ke surga. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

BERSATU

Ditulis Oleh : Ev. Almerof Pemburu, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : Lukas 24:50-53

.

.

Hari ini kita diingatkan kembali sebuah peristiwa yang diakui oleh seluruh dunia, dimana Tuhan Yesus naik ke Surga disaksikan para murid. Seharusnya ini tidak hanya menjadi seremonial saja dalam kehidupan kekristenan kita, tetapi ada pesan baru yang kita dapatkan dari peristiwa itu. Dalam perenunganku tentang Lukas 24:50-53 ini, ada pesan yang Tuhan singkapkan tentang persatuan yang harus selalu terjadi dalam pelayanan dan kehiduapan sehari-hari. Untuk itu, dalam renungan kita hari ini, mari sama-sama kita belajar bahwa kenaikan Tuhan Yesus membawa persatuan dalam kehidupan para murid.

.

.

Ada perbedaan yang besar antara satu dan bersatu atau menjadi satu. Bahkan didalam Kitab Kejadian Tuhan sendiri yang berkata bahwa satu itu tidak baik (Kejadian 2:10). Untuk bisa melaksanakan visi dari Tuhan kita perlu orang lain untuk membantu kita dan dalam melaksanakan visi itu, kita perlu bersatu dengan orang itu. Untuk itu, persatuan adalah hal yang sangat penting dalam kita melaksanakan sebuah visi dari Tuhan. Dalam pembacaan kita hari ini, ada 4 hal yang akan kita pelajari tentang persatuan lewat peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ini:

.

.

Pertama, “lalu Yesus membawa mereka keluar dari kota…”  hal pertama yang akan kita pelajari adalah persatuan yang benar selalu datang dari Tuhan. Tuhan menyatukan para murid kemudian menyertai dan mengiringi hidup mereka, Tuhan Yesus membawa para murid untuk menyaksikan peristiwa yang tidak bisa dilihat oleh banyak orang, hanya orang-orang terpilih seperti mereka-lah yang diijikan Tuhan untuk melihat peristiwa terangkatnya Tuhan Yesus ke Surga. Dan penyertaan Tuhan tidak sampai ketika Dia naik ke Surga saja, sesuai dengan janji Tuhan Yesus dalam Yohanes 14:15-18 bahwa ada penolong (Roh Kudus) yang akan terus menyerta mereka (dan kita semua). Roh yang akan terus mempersatukan didalam Tuhan.

.

.

Kedua, “…Di situ Ia mengangkat tanggan-Nya dan memberkati mereka.” Dibagian ini kita melihat bahwa Tuhan menyatukan para murid untuk memberkati mereka. Artinya, persatuan yang benar akan mendatangkan berkat, bukan pertikaian.

.

.

Ketiga,  “Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita”. Selain dari penyertaan dan berkat, persatuan juga akan membuat hidup kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan, akan ada ketundukan kepada Tuhan yang membuat kita ingin selalu sujud menyembah-Nya. Ketika kita sujud menyembah Dia, disitulah Tuhan akan memberikan sukacita yang besar dalam hidup kita. Ketika Tuhan mempersatukan para murid, membawa mereka, memberkati mereka hingga mereka sujud menyembah-Nya, Alkitab mencatat mereka pulang dengan sangat bersukacita.

.

.

Keempat, “Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allahdan dibagian keempat ini kita dapat belajar bahwa jika kita bersatu, maka akanmembuat kita mencintai Tuhan dan senantiasa datang ke rumah Tuhan untuk bersekutu bersama sehingga nama Tuhan akan selalu dimuliakan.

.

.

Dari keempat bagian ini kita belajar pentingnya persatuan dalam kehidupan kita, sebagai saudara seiman, yang Tuhan inginkan adalah persatuan. Pelayanan bisa bertumbuhn jika kita bersatu, sebuah rumah akan berdiri dengan kuat jika para pekerja bersatu untuk membangunnya, begitu juga dengan kita dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat. Kenaikan Tuhan Yesus membawa persatuan didalam kehidupan para murid, dan persatuan itu membuat mereka memiliki kekuatan dan keberanian untuk menceritakan tentang Tuhan Yesus hingga ke penjuru bumi. Sekarang bagaimana dengan kita? Sudahkan kita bersatu untuk pekerjaan Tuhan?

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

MENIKMATI HIDUP DALAM DAMAI SEJAHTERA