KRISTUS IMAM BESAR KITA

WhatsApp Image 2022-06-04 at 13.58.28

Inti segala yang kita bicarakan ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga. (Ibrani 8:1)

.

.

Saat kita mengetahui bahwa natur manusiawi Kristus sampai sekarang masih bersatu dalam pribadi logos (tanpa bercampur), kita bisa saja berpikir untuk apa natur manusia itu? Bukankah karya penyelamatan Allah sudah selesai? Namun kita lupa satu hal, Alkitab menjelaskan bahwa Dia tetap menjadi Imam Besar kita yang Agung (Ibr. 7:24-35; 8:1) walaupun karya penyelamatan Allah sudah selesai.

.

.

Penulis Mazmur mengaitkan keimaman Kristus dengan keimaman menurut Melkisedek. Maksudnya begini: Melkisedek lebih besar dari Abraham (dibuktikan dengan Abraham memberi persepuluhan kepada Imam Melkisedek), demikian juga Kristus lebih besar dari keturunan Abraham yaitu Harun (7:1-11). Melkisedek tidak diketahui awalnya dan akhirnya; demikian juga Kristus yang tidak berawal dan tidak berakhir. Kristus adalah imam untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek (Mzm. 110:4).

.

.

Istilah “duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar” menunjukkan suatu pekerjaan Kristus menjadi perantara kita belum selesai. Duduk di sebelah kanan Allah juga berarti Yesus Kristus sudah mempersembahkan korban yang sempurna. Jika sudah sempurna maka tidak perlu lagi ditambahkan dengan perbuatan baik. Pekerjaan-Nya dalam karya penyelamatan sudah tuntas (Ibr. 1:3; 10:12,14). Sekarang, Kristus telah memasuki bait Allah yang sesungguhnya di surga (Ibr. 9:11-12) dan menjadi pengantara kita. Istilah “menjadi pengantara” seharusnya diartikan “Berdoa syafaat”. Kristus terus menjadi pendoa syafaat bagi kita.

.

.

Ada dua alasan mengapa Kristus terus bersyafaat bagi kita:

  1. Karena Iblis selalu menuntut untuk menjatuhkan orang-orang percaya. (Luk. 22:31-32). Iblis seperti singa yang mengaum-aum yang siap menelan kita kapan saja (1 Ptr 5:8). Iblis tidak akan berhenti. Dia ingin kita jatuh. Tetapi Kristus tidak akan membiarkan kita kehilangan iman kita seperti Petrus yang tidak kehilangan imannya walaupun sempat menyangkali Yesus. Yang perlu kita lakukan adalah mari kita saling menguatkan bukan menghakimi. Saling mendorong, merangkul dan mengasihi apabila ada orang yang jatuh ke dalam dosa.
    Jika kita yang jatuh ke dalam dosa, jangan terpuruk di sana. Kita punya Imam Besar yang agung yang terus menjadi perantara kita yaitu Yesus Kristus yang adil. (1 Yoh. 2:1).

    .

    .

  2. Karena Iblis selalu mendakwa kita siang dan malam (Why. 12:10). Setelah kita diselamatkan, kita bukanlah orang yang sempurna, kita masih berbuat dosa. Kita masih dalam proses pengudusan. Kita terus diperbarui dari hari ke hari. R. C. Sproul menyatakan bahwa penciptaan kita secara spiritual di dalam Kristus mengawali ciptaan intelektual dan emosional, namun belum sempurna. Beliau melanjutkan bahwa kita masih memiliki beberapa pola pikir dan asumsi-asumsi filosofis yang lama. Dari pernyataan R. C. Sproul kita melihat bahwa kita masih memungkinkan untuk jatuh. Dalam hal ini Iblis akan terus mendakwa kita siang dan malam. Karena itu kita membutuhkan seorang pembela. Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi pembela bagi kita? (Roma 8:34).

    .

    .

Kita bukan orang yang sempurna. Kita adalah orang berdosa. Mungkin kita berpikir dosa kita sudah tidak termaafkan lagi. Kita sudah benar-benar menyakiti hati Tuhan. Akhirnya kita ingin menjauh dari Tuhan. Kita didakwa oleh diri kita sendiri, keluarga kita, teman-teman kita, orang-orang yang kita percayai. Pertanyaan buat kita yang berpikir demikian adalah dosa yang sebesar apa yang Tuhan tidak ampuni? Hanya menghujat Roh Kudus yang tidak terampuni. Pandanglah kepada Imam besar kita dan bersujud dikakiNya. Dia Imam Besar yang bersyafaat bagi kita. Allah bahkan sudah mengampuni kita sebelum kita memintanya karena kita punya Imam Besar. Dan lanjutkan kehidupan kita dengan lebih baik dan memuliakan Allah. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

4 replies on “KRISTUS IMAM BESAR KITA”

Amin..terimakasih utk perenungan firman nya..yg buat saya tambah mengerti,Tuhan Yesus imam Besar yg maha pengampun yg sgt terbukti KASIH NYA..saya bangga punya Allah spt DIA..haleluya🙏

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »