ALLAH ADALAH KASIH

WhatsApp Image 2022-06-17 at 14.29.18

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita (1 Yoh. 4:10).

.

.

Ketika kita berbicara tentang kasih maka kita akan berpikir tentang relasi yang dilandasi dengan kasih. Sebagian besar baik itu film, sinetron, novel, semua berbicara tentang kasih dan kita menyukainya. Alkitab juga berbicara tentang kasih dan Allah kita adalah kasih. Maksudnya adalah Allah kita memiliki kasih dan kasih itu ada sejak kekekalan pada Allah. Ibarat panas yang tidak terpisahkan dari matahari; dingin yang merupakan esensi dari es; demikianlah esensi ilahi adalah kasih. Kasih adalah esensi yang sangat melekat pada Allah.

.

.

Ketika berbicara mengenai Allah adalah kasih, rasul Yohanes sedang menegaskan keberadaan Allah yang adalah pribadi. Tanpa kepribadian, tidak mungkin ada kasih. Karena sesuatu yang yang tidak berpribadi tidak memiliki kapasitas untuk mengasihi ataupun menghargai kasih. Kasih Allah telah ada sejak kekal. Hal ini dimungkinkan dengan kejamakan Allah yang kita kenal sebagai Tritunggal.

.

.

Mari kita melihat sedikit tentang Tritunggal. Istilah “Tritunggal atau Trinitas” tidak ada di dalam Alkitab tetapi secara konsep memang ada. Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah tetapi Bapa bukan Anak, dan bukan Roh Kudus. Tetapi kita memiliki Allah yang esa sehingga kita menyebutnya Tritunggal. Kita menolak Monarchianisme Modalistik, Sabellianisme, dan Jesus Only yang menekankan ketunggalan pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Juga menolak Tritheisme yang menekankan  Allah sebagai three independent separate gods yang berarti bahwa tiga Tuhan yang dipandang secara terpisah. Maka, kita menemukan definisi Tritunggal yaitu Allah yang satu hakekat tetapi tiga pribadi atau Allah yang esa menyatakan diri dalam tiga pribadi. Mungkin tidak menggambarkan Allah seutuhnya karena bahasa manusia terlalu terbatas untuk mendeskripsikan tentang Allah. Istilah Trinitas ini dipakai pertama kali oleh Tertullian yang merupakan salah satu bapa gereja. Walaupun demikian, Tertullian tidaklah sempurna dalam pemahamannya karena memandang pribadi Anak lebih rendah dari Bapa. Pada abad keempat, gereja mulai memformulasikan doktrinnya tentang Allah Tritunggal. Konsili Nicea menyebutkan bahwa Allah Putra sama esensiNya dengan Allah Bapa (325 M), lalu disempurnakan dalam konsili konstantinopel (381 M) yang menekankan keilahian Roh Kudus. Dari sini kita mengenal Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel.

.

.

Kejamakan dalam pribadi Tritunggal memungkinkan kasih itu diwujudkan secara kekal. Kasih Bapa kepada Anak, Kasih Bapa dan Anak kepada Roh Kudus. Karena itu berdasarkan ayat perenungan kita, kasih bersifat Theosentris (berpusat pada Allah). Kasih berasal dari Allah dan kita kembalikan pada Allah. Ketika kita mengasihi sesama kita, maka kita mengasihinya dengan kasih Allah.

.

.

Rasul Yohanes menekankan lagi bahwa kasih Allah itu diwujudkan kepada kita melalui pemberian Anak-Nya sebagai pendamaian bagi kita karena dosa kita. Kasih Allah kita bukan sekedar konsep yang abstrak. Kasih itu ditunjukkan dengan pengorbanan. Dengan kaitan itu, Yohanes menekankan bahwa kasih yang sebenarnya adalah kasih Allah pada kita. Kasih kita pada Allah adalah karena Allah mengasihi kita lebih dahulu. Karena itu kasih merupakan inisiatif Allah. Dan inisiatif Allah merupakan karakteristik doktrin kristiani. Bukan kita yang memilih Allah tetapi Allah yang lebih dahulu memilih kita (Yoh. 15:16); bukan kita yang mencari Allah melainkan Allah yang lebih dahulu mencari dan menyelamatkan kita (Luk. 19:10); demikian juga bukan kita yang mengasihi Allah melainkan Allah yang lebih dahulu mengasihi kita (1 Yoh. 4:10). Hal ini memberi kita kesadaran penuh bahwa kita bisa mencari Allah, percaya pada Allah, dan megasihi Allah karena Allah sudah lebih dahulu mewujudkan semua itu pada kita. Semua itu anugerah buat kita. Bukan karena kemampuan kita.

.

.

Belajar dari kasih Allah, mari kita wujudkan kasih Allah dalam hidup kita. Pertama-tama dengan juga mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh. Allah sudah berkorban nyawa bagi kita. Mari kita belajar mengorbankan banyak hal untuk Allah kita sebagai wujud kasih kita pada Allah dengan mengorbankan waktu kita, tenaga kita, pikiran kita untuk terus membangun hubungan kita dengan Tuhan.

.

.

Dan yang kedua kita mewujudkan kasih itu kepada sesama kita mulai dari saudara kita seiman maupun kepada mereka yang tidak seiman dengan kita. Kasih itu akan terlihat bukan hanya sekedar suka menolong orang lain tetapi saat kita bisa mengampuni orang yang menyakiti kita, mendoakan orang yang membenci kita.

.

.

Mari kita wujudkan kasih itu bukan sekedar perintah Tuhan  tetapi karena kita benar-benar mengasihi Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan sudah lebih dahulu mengasihi kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »