Ditulis Oleh : Ev. Almerof Pemburu, S.Th.
.
.
2 Timotius 1:5
“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”
.
.
.
.
Setiap orang tua pasti ingin memberikan warisan kepada anak-anaknya kelak. Apa yang orang tua miliki pasti nanti akan diwariskan kepada anak-anaknya. Sebagai orang tua tentu ingin anak-anaknya kelak memiliki hidup yang lebih baik. Warisan apakah yang terbaik yang orang tua bisa berikan kepada anak-anaknya?
.
.
Warisan dalam bentuk harta benda seberapa banyaknya pun bisa habis lenyap, bila anak-anaknya tidak bisa mengelola harta warisannya. Dan bagaimana bila orang tuanya tidak memiliki harta benda yang bisa diwariskan kepada anak-anaknya? Apa yang harus diwariskan? uang, hidupnya menjadi tidak berarti mungkin tidak bisa hidup kalau tidak memiliki uang. Ada harta warisan yang lebih berharga daripada harta benda yaitu warisan rohani. Dalam warisan rohani ada pengenalan akan Tuhan, hidup takut akan Tuhan serta teladan hidup yang baik. Harta warisan rohani adalah harta warisan yang paling berharga dibandingkan warisan harta benda. Ada tiga warisan yang perlu diwariskan kepada generasi selanjutnya, yakni:
.
.
- Iman
Paulus memuji Timotius, anak rohaninya. Timotius di usia mudanya sudah sanggup tampil di depan dan menjadi teman sekerja Paulus dalam melayani. Timotius bisa sehebat itu karena menerima warisan rohani dari ibunya Eunike dan Eunike menerima warisan rohani dari ibunya yaitu Lois. Ibu dan neneknya mempunyai peran sangat penting dalam mendidiknya.
Alkitab tidak menyinggung tentang ayah dari Timotius, sehingga para ahli Alkitab menduga bahwa ayahnya bukanlah seorang percaya. Walaupun demikian, Timotius memiliki iman kepada Yesus Kristus karena didikan dari nenek dan ibunya. Dalam kasus kehidupan keluarga Timotius ini kita bisa melihat bagaimana peranan seorang ibu dan seorang nenek terhadap seorang anak. Sebagai wanita-wanita Yahudi, Lois dan Eunike menjalankan peran mereka dengan baik yakni mengajarkan iman kepada Timotius, sebagaimana orangtua Yahudi lazim melakukannya (baca Ulangan 11:18-21)..
.
- Firman
Sejak kecil, Timotius telah dikenalkan dengan Alkitab, sehingga dirinya diberi hikmat dan dituntun pada keselamatan oleh iman kepada Kristus. Semua berasal dari iman neneknya yang kemudian turun pada ibunya, hingga kemudian sampai kepada Timotius (2 Timotius 3:15)..
.
- Kasih
II Timotius 1:6 berkata, “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.” Di sini rasul Paulus mengingatkan Timotius bahwa ia telah didoakan rasul Paulus untuk memiliki kasih karunia Allah di mana ia pernah mendapat penumpangan tangan dari rasul Paulus. Yang dimaksud dengan “kasih karunia Allah” adalah suatu berkat anugerah dari Tuhan dalam bentuk karunia-karunia rohani, atau yang biasa juga disebut karunia Roh Kudus. Dari sekian banyak karunia rohani, Timotius mendapat karunia mengajarkan firman Tuhan dari neneknya dan ibunya, sehingga rasul Paulus mengingatkan Timotius untuk menggunakan karunia tersebut untuk menolong orang lain, manakala ia menjadi gembala bagi Jemaat di Efesus..
.
Tidak semua orang bisa mewariskan harta benda kepada anaknya, tetapi semua orang bisa mewariskan harta rohani yaitu Iman Firman dan Kasih, hidup takut akan Tuhan dan memberikan hidup teladan yang baik kepada anak-anaknya.