IMAN YANG MEMULIHKAN

WhatsApp Image 2022-08-19 at 11.51.59

Pembacaan Alkitab : Matius 9:1-8

.

.

Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Dia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Mat. 9:2)

.

.

Iman bukan lagi menjadi istilah yang asing bagi kekristenan. Bahkan segala mujizat dalam Alkitab seringkali dikaitkan dengan iman. Dalam bacaan kita saat ini kita akan membicarakan seorang lumpuh yang mendapatkan mujizat kesembuhan. Kita seringkali akan menyoroti mujizat yang terjadi dalam kisah ini. Kita akan memikirkan bagaimana cara agar kita pun bisa mengalami mujizat yang sama. Yesus tidak pernah berubah. Itu yang ada dipikiran kita. Kita melupakan esensi dari kisah ini dan apa pesan Tuhan buat kita. Karena itu kita akan mencoba memahami sedikit tentang mujizat. Menurut Richard L. Purtill, mujizat adalah sebuah peristiwa dimana di dalamnya Allah secara temporer membuat perkecualian terhadap aturan-aturan atau hal-hal yang bersifat natural untuk menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja. Sederhanyanya adalah Tuhan membuat perkecualian terhadap hukum-hukum alam. Maka kita harus bisa membedakan antara mujizat dan pemeliharaan Tuhan.

.

.

Jika kita membaca keseluruhan Alkitab maka kita akan menemukan banyak sekali mujizat sejak zaman Perjanjian Lama. Tetapi jika kita meneliti lebih dalam lagi, hanya ada 3 titik terjadi mujizat yang sangat banyak.

.

.

  1. Musa dan Yosua (Taurat)
  2. Elia dan Elisa (Nabi)
  3. Yesus Kristus dan para rasul (Injil)

Selain tiga titik ini, Allah tidak melakukan banyak mujizat bahkan Yohanes pembaptis tidak melakukan satupun mujizat (Yoh. 10:41). John Stott menyatakan bahwa tujuan utama dari mujizat-mujizat adalah membuktikan atau mengesahkan setiap tahap baru dari wahyu atau penyataan. Karena wahyu atau penyataan sudah dikanonkan maka mujizat yang sangat banyak sudah tidak diperlukan lagi. Kita mempercayai bahwa disepanjang zaman, Tuhan selalu membuat mujizat tetapi tidak akan melebihi 3 titik tersebut. Maka, kita perlu menguji kembali mujizat yang sangat banyak yang terjadi di zaman ini.

.

.

Teks kita memberitahukan ada 4 orang (Mrk. 2:3) yang berjuang untuk mendapatkan Yesus membawa seorang lumpuh pada-Nya bahkan sampai naik ke atap rumah dan menurunkan orang lumpuh tepat di hadapan Yesus. Mat. 9:2 menjelaskan bahwa Yesus melihat iman mereka. Iman mereka dibuktikan dengan berjuang untuk menjumpai Yesus sekalipun itu sangat sulit. Karena mereka sadar hanya Yesus yang bisa menyembuhkan sahabat mereka ini.

.

.

Apa yang Yesus lakukan saat melihat iman mereka? Yesus mengampuni dosa orang lumpuh tersebut. Kita tidak tahu pasti mengapa orang ini lumpun tetapi dengan Yesus mengampuninya dahulu maka itu bisa merupakan indikasi bahwa dia lumpuh karena dosa. Lalu ayat 6 Yesus menyembuhkan orang lumpuh tersebut untuk membuktikan bahwa Dia sebagai Anak Manusia adalah Allah. Maka kita menemukan esensi dari kisah ini yaitu Yesus yang adalah Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa. Hal itu dibuktikan dengan pemulihan orang lumpuh dari sakit karena dosanya.

.

.

Karena itu mujizat yang Yesus lakukan untuk membuktikan siapa Dia. Yoh. 20:30-31 menjelaskan bahwa tanda-tanda yang dibuat oleh Yesus untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Inji Yohanes selalu mencatat mujizat dengan pesan dari mujizat tersebut. Saat Yesus memberi makan 5000 orang Yesus berkata bahwa Dia adalah Roti Hidup. Saat Yesus membangkitkan Lazarus, Dia berkata bahwa Dialah Kebangkitan dan Hidup.

.

.

Maka inti dari mujizat Yesus adalah Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Pertanyaan buat kita: Apakah kita membutuhkan mujizat untuk percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup?

Maka dari sini kita belajar bahwa dalam keimanan kita, Yesuslah yang menjadi arah dan tujuan iman kita bukan mujizat. Jika kita percaya Yesus hanya karena mujizat, hati-hati! Jangan sampai kita ditolak-Nya (Yoh. 2:23-25).

.

.

Dari teks yang kita pelajari bahwa orang lumpuh dipulihkan secara rohani dan jasmani maka iman kita kepada Kristus akan memulihkan kita juga. Memulihkan kita secara rohani. Dengan iman maka dosa kita diampuni; dengan iman maka kita dipulihkan dari segala bentuk kuasa didunia ini;  dengan iman kita dikuatkan di tengah-tengah kesukaran kita. Kita bisa mengalami mujizat tetapi bisa juga tidak. Itu tidak menggoyahkan iman kita. Kita bisa sembuh dari sakit tetapi bisa juga tidak sembuh. Itupun tidak menggoyahkan iman kita. Karena yang Tuhan pulihkan adalah jiwa kita, memurnikan kita dan menyempurnakan kita.

.

.

Maukah kita datang pada Yesus saat kita jatuh ke dalam dosa memohon pengampunan-Nya? Maukah kita datang menjumpai Yesus saat kita sibuk dengan pekerjaan? Maukah kita datang pada Yesus saat banyak hal menghalangi kita untuk menjumpai Kristus? Iman kita akan teruji disana. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Satu tanggapan untuk “IMAN YANG MEMULIHKAN”

Komentar ditutup.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »