TANAH LIAT YANG DIBENTUK

Tanah Liat Kerajinan Gerabah Cantik Untuk Dekorasi Rumah

Ditulis Oleh : Sdr. Dellis Zai

.

.

.

.

.

Bacaan  : Yeremia 18: 1-17

.

.

“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat ditanganya itu, rusak, maka tukang periuk mengerjakannya kembali bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

Yereremia 18:4.

.

.

.

.

. . . . Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa setiap orang Kristen pasti menginginkan   berkat-berkat Tuhan dalam hidupnya. Tetapi janganlah kita hanya ingin menikmati berkat-berkat-Nya saja, sementara kita tidak mau dibentuk dan diproses Tuhan. Siapakah kita dihadapan Tuhan, sehingga kita mengatur Tuhan? Ingat! Kita adalah tanah liat dan Tuhan adalah Sang Penjunannya.

.

.

  . . . . Tuhan menyuruh Yeremia untuk pergi ke tukang periuk itu, untuk melihat proses pembuartan periuk dari tanah liat, yang dilakukan oleh sang penjunan, supaya tanah liat itu menjadi periuk yang berkualitas.  

.

.

. . . . Marilah kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita harus membangun hubungan yang baik kepadanya. Dengan  menjadi bejana Tuhan yang berharga, kita  harus rela dan mau di bentuk oleh Tuhan.  Sebab tanah liat, tidak secara otomatis berubah menjadi bejana yang bermutu dan  menarik tanpa melewati suatu  proses. Seringkali kita hindari karena tidak mau dibentuk dan  merasakan sakit yang luar biasa sehingga kita memberontak, kecewa, dan marah kepada Tuhan, Ketika mengalami proses tersebut.

.

.

. . . . Namun, semakin kita memberontak dalam proses itu, dan tidak mau dibentuk oleh Tuhan. Maka seperti bangsa Israel yang mangalami proses dalam pembentukan Tuhan dipadang gurun selama 40 tahun lamanya karena sikap mereka yang suka memberontak, bersungut-sungut, mengeluh, dan hidup dalam ketidaktaatan alias tegar tengkuk. Bisa saja seorang tukang periuk itu membuat bejana itu secara cepat atau instan. Tetapi bagaimana hasilnya? Mungkin saja kualitasnya tidak baik, tidak bertahan lama ataupun mudah pecah.

.

.

. . . . Maukah kita menjadi bejana atau perabot Tuhan yang bermutu rendah, yang biasa saja dan berharga murah? Setiap kita pasti ingin menjadi alat Tuhan yang mulia, menjadi anak-anak Tuhan yang unggul. Untuk menjadi suatu alat Tuhan, Ada harga yang harus dibayar  yaitu jangan mengeraskan hati, jangan mudah menyerah, jangan memiliki hati yang egois. Tetapi marilah kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan, kita harus menjadi alat Tuhan dengan mengikuti proses pembetukan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita.

.

.

.

“Jika saat ini kita sedang dibentuk untuk menjadi bejana yang indah, bersabarlah, kuatlah, dan semangat, karena Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam kehidupan kita.”

.

.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »