MENGENAL TAPI TAK MEMAHAMI

Gambar Renungannya Iyel

Ditulis Oleh : Gabriell Koetin

.

.

.

.

Nats : Yohanes 17:3

.

.

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

.

.

.

.

.

.

.

.

. . . . . Semua berawal dari sebuah peribahasa yang berkata ‘Tak kenal maka tak sayang’. Peribahasa ini tampaknya cocok dengan sebuah kisah unik tentang seorang pemuda dan pemudi. Kisah ini berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, di sebuah toko barang-barang bekas. Seorang pemuda melihat seorang pemudi yang sedang sibuk memilih barang-barang bekas. Kecantikan paras dari pemudi ini membuat pemuda tersebut merasakan ketertarikan pada pandangan yang pertama. Tanpa berpikir panjang, pemuda tersebut kemudian mendekati pemudi dan mencoba untuk menyapanya. Sapaan itu hanya dibalas dengan anggukan kecil serta senyuman singkat. Melihat reaksi tersebut, si pemuda begitu senang hingga menganggap bahwa ini adalah hal yang baik untuk mulai lebih dekat lagi dengan pemudi tersebut.

.

.

. . . Hari demi haripun si pemuda mulai rutin datang ke toko barang-barang bekas tersebut. Bagaikan waktu menuai, pemuda tersebut dapat melihat si pemudi setiap harinya di toko itu. Akan tetapi, si pemuda tersebut tidak pernah mencoba untuk menanyakan nama ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan si pemudi. Ia hanya memperhatikan si pemudi dari jarak jauh, dan sesekali mencoba menolong pemudi untuk memilihkan barang-barang bekas yang sekiranya diperlukan. Hingga, suatu ketika pemuda tersebut datang ke toko barang bekas itu dengan membawa sebuah hadiah. Sesampainya di depan pintu, pemuda ini melihat bahwa si pemudi tidak ada di toko tersebut. Pemuda yang merasa kecewa, mencoba bertanya pada pemilik toko tentang keberadaan si pemudi.

.

.

. . . Pemilik toko hanya terdiam sesaat, dan kemudian menjawab bahwa pemudi tersebut tidak akan pernah datang lagi. Hal ini dikarenakan pemudi tersebut telah pindah ke daerah lain, selama ini si pemudi datang bukan untuk membeli barang-barang bekas yang ada di toko tersebut. Melainkan, pemudi tersebut justru menjual barang-barang bekas yang ia miliki. Karena ia akan kesulitan untuk membawa semua barangnya. Kekecewaan serta penyesalan dari pemuda tersebut semakin menjadi. Ia menyesali akan kelalaiannya untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi pada si pemudi tersebut.

.

.

. . . Memahami seseorang bukanlah hal yang mudah. Memahami juga bukan sekedar kejadian yang terjadi sekali seumur hidup kita. Sama halnya dengan pengenalan kita akan Tuhan. Tuhan memang telah mengenal kita bahkan sebelum Ia membentuk kita dalam kandungan, Ia juga yang telah menguduskan dan menetapkan kita sebagai anak-Nya (Yer.1:5). Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti bahwa kita juga telah mengenal-Nya. Karena, pengenalan kita akan Tuhan tidak sama seperti pengenalan Tuhan akan kita.

.

.

. . . Ketika seorang percaya mengungkapkan iman dan penerimaan-Nya akan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupannya, hal ini berarti bahwa kita mengundang Tuhan Yesus untuk masuk dan hadir dalam kehidupan kita. Namun, pengakuan iman kita tidak dapat berarti bahwa kita telah mengenal Dia dan memahami setiap rancangan-Nya. Karena, pengenalan kita akan Tuhan hanya sebatas tentang karya keselamatan yang dilakukan-Nya di dalam kehidupan kita, sehingga kita mendapatkan kehidupan kekal itu.

.

.

. . . Hal yang paling menarik dari kisah pemudi tersebut ialah tentang bagaimana komunikasi itu sangat penting untuk membangun hubungan yang intim bahkan memahami satu dengan yang lain. Komunikasi merupakan salah satu media yang paling mudah dilakukan antara kedua belah pihak. Oleh sebab itu, mengenal seseorang sama seperti kita mencoba mengenal diri sendiri. Demikian juga dengan Tuhan Yesus, kita tidak dapat memahami rencana-Nya apabila kita tidak membangun komunikasi secara berkelanjutan dengan-Nya.

.

.

. . . Kehidupan yang kekal memang telah kita dapatkan setelah kita memgakui bahwa kita percaya kepada-Nya. Namun, untuk dapat memahami makna dari kehidupan kekal yang telah diberikan, serta menerapkannya dalam setiap lagkah kehidupan kita diperlukan yang namanya proses pertumbuhan rohani secara berkala. Melalui ayat ini, kita dapat belajar tentang bagaimana cara membangun hubungan dan pengenalan yang tepat akan Dia.

.

.

. . . Mengenal Allah dalam Yesus Kristus adalah mengenal kehidupan kekal. Mengenal disini berarti bahwa kita tau dan percaya tentang karya keselamatan yang dilakukan Allah melaluui Tuhan Yesus Kristus. Dan kelanjutan dari karya itu ialah dimana hubungan kita dengan Allah kembali dipulihkan, ini berarti bahwa komunikasi kita dapat berjalan lancar dan kita mampu selalu bertanya tentang apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita. Sehingga kehidupan kita tidak lagi menjadi kehidupan yang biasa saja dan tanpa arah tujuan, melainkan kehidupan yang memberikan teladan kebenaran bagi semua orang.

.

.

. . . Tuhan Yesus mengasihi kita karena Dia mengenal dan memahami kita. Inilah saat kita sebagai orang percaya juga mengasihi Dia, mengenal Dia, dan memahami Dia. Tuhan Yesus Memberkati.

.

.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Bagikan

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »