MENYAMBUT RAJA

cd641c62-4f61-481c-98f0-efb2826b7ea6

Ditulis Oleh : Pdt. Erik Kristovel, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : Matius 2:3-6

.

.

.

.

. . . . Orang Majus datang dari Timur ke Yerusalem untuk menemui seorang Raja yang baru lahir. Secara etika mereka harus menjumpai dahulu raja yang ada di Yerusalem dan sebagai tamu terhormat, mereka diijinkan untuk menemui raja Herodes secara langsung.

.

.

. . . Diceritakan bahwa Herodes terkejut (Seharusnya “terganggu”) karena mendengar seorang raja yang baru lahir lalu bertanya kepada para imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi tentang raja orang Yahudi. Fakta yang mengejutkan adalah para ahli Taurat dan imam kepala mengetahui berdasarkan Mikha 5:1-2 bahwa akan lahir raja mereka yang akan memimpin mereka. Mereka menyadari bahwa itu adalah Mesias yang mereka nantikan. Tetapi sikap mereka yang seharusnya menjadi contoh umat justru pasif. Ada apa dengan mereka? Apa karena mereka takut kepada Herodes?

.

.

. . . Karena itu kita perlu memahami siapa raja Herodes Agung ini. Pertama-tama, raja Herodes Agung ini adalah raja yang mampu mengambil hati orang Yahudi. Raja ini membangun Bait Allah yang megah yang dibangun selama 46 tahun (Yoh. 2:20). Para Imam dan Ahli Taurat tentu saja merasa bangga dan bahagia dengan kehadiran bait Allah yang luar biasa ini. Walaupun bait Allah ini belum selesai dibangun (dibangun 18 tahun sebelum Kristus), tetapi sudah cukup untuk mengambil hati orang Yahudi. Yang kedua, raja Herodes yang terkenal hebat dan jenius ini memiliki sikap kejam. Raja Herodes mudah marah dan curiga. Herodes pernah membunuh isterinya sendiri, ibu mertuanya dan 3 anak laki-lakinya hanya karena curiga kalau mereka ingin merebut takhtanya.

.

.

. . . Mungkin mereka takut karena hal-hal di atas. Mungkin juga para imam kepala dan ahli Taurat terlalu terlena dengan kemewahan di kerajaan? Kita tidak tahu pasti akan hal itu. Yang kita tahu pasti adalah mereka tahu kebenaran tetapi mereka hanya berdiam diri dan tidak menyembut kelahiran raja mereka sendiri yang mereka pikir akan membebaskan mereka dari penjajahan.

.

.

. . . Jadi ada dua sikap yang perlu kita perhatikan dari tokoh-tokoh ini dalam menyambut kelahiran Yesus.

.

1. . . . Raja Herodes yang terganggu dan akhirnya memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah 2 tahun di Betlehem

.

2. . . . Ahli Taurat dan imam kepala yang pasif.

.

.

. . . Bagimana dengan sikap kita menyambut kelahiran raja kita di masa natal ini? Kita tertanggu seperti Herodes? Terganggu karena kita sudah menyusun acara keluarga di masa liburan? Terganggu karena kita punya pekerjaan dan lemburan? terganggu dengan semua acara yang kita sudah susun sejak lama?

.

.

. . . Atau kita seperti imama kepala dan ahli Taurat yang pasif? Pasif dalam masalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Pasif dalam hal-hal rohani. Kita berpikir bahwa yang penting kita ikut natal,  membuat acara yang mewah dalam natal, mendapatkan kado natal, dan mengikuti semua undangan natal. kita tidak secara aktif memberikan hati dan pikiran kita pada Tuhan. Kita lebih memilih hal yang menyukakan hati kita dibandingkan dengan apa yang disukai Tuhan.

.

.

. . . Karena itu, mari kita menyambut Raja kita yang telah lahir sebagai seorang raja Agung yang harus kita hormati. Kita datang dengan penuh kerendahan hati yang menyadari diri kita sebagai hamba. Seperti orang majus yang memberikan yang terbaik untuk Yesus, Kitapun menyambut raja kita dengan pemberian yang terbaik yang bisa kita berikan pada Tuhan yaitu tubuh kita (Roma 12:1). Tubuh yang hidup, kudus, dan yang berkenan pada Allah. Sehingga hal itu akan berdampak pada sukacita natal kita yaitu sukacita karena kelahiran Raja kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

37 replies on “MENYAMBUT RAJA”

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »