MEMBERIKAN YANG TERBAIK

adsfasd

Ditulis Oleh : Sdri. Lesnia Lombu, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : 2 Korintus 8:2-8

.

.

.

.

Motivasi seseorang dalam hal memberi sangatlah beragam. Untuk itu sebaiknya kita sebagi orang percaya harus memeriksa hati kita disaat memberi, apakah kita memberi sudah berdasarkan kebenaran atau memberi karena motivasi-motivasi lainnya.

.

.

Sebagai anak-anak Tuhan hal memberi bukan lagi hal baru untuk kita dengar bahkan untuk kita lakukan, namun memberi sudah menjadi gaya hidup kita sebagi orang percaya. dalam Firman Tuhan pada saat ini mengingatkan kita kembali, sudahkah kita menjadi pribadi yang melakukan sesuai dengan tema “Memberikan yang terbaik” untuk itu ada beberapa hal yang perlu kita pahami mengenai bagaimana pemberian yang tebaik?

.

.

  1. Pemberian dengan kualitas dan hati yang tulus (Ayt. 2-3)

    Jemaat Makedonia memberikan teladan yang luar biasa, dalam hal sukacita dalam memberika yang terbaik. Ayat 2 Paulus memberikan kesaksian tentang keadaan jemaat Makedonia yang saat itu mengalami penderitaan dan dicobai dengan berat. Tetapi keadaan yang demikian tidak melunturkan kemurahan jemaat Makedonia pada saat itu sehingga paulus mengatakan “Meskipun mereka sangat miskin, namun kaya dalam kemurahan”. Dalam hal memberi Jemaat Makedoni telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan paulus mengatakan Jemaat memberi melampaui kemamuan mereka. Hal tersebut jemaat lakukan karena mereka memberi pemberian dengan kualitas dan hati yang tulus.  
  2. Memberi bukan karena paksaan namun dengan kerelaan hati (Ayt. 4)

    Zaman sekarang banyak orang yang hanya senang menerima, dan tidak mudah untuk memberi. Melihat situasi dan kondisi yang saat ini tergolong dalam masa kesulitan, cenderung orang tidak mudah untuk memberi namun nyaman hidup dalam menerima. Berbeda halnya dengan Jemaat Makedonia pada saat itu dalam ayt. 4 Paulus menjelaskan bahwa Jemaat memiliki inisiatif sendiri untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus, mereka melakukan bukan karena perintah, atau paksaan dari siapapun tetapi Rasul Paulus mengatakan bahwa “Dengan kerelaan sendiri”. ini adalah sebuah tantangan yang mendorong kita sebagai Jemaat Tuhan pada masa kini untuk melihat kembali pada diri kita sendiri, apakah kita memberi karena satu paksaan atau sudahkah kita memiliki inisiatif sendiri mengambil bagian dalam hal memberi yang tebaik dengan kerelaan hati?.
  3. Memberi dengan iman, kasih dan syukur (Ayt. 5-7)

    Kita bukan lagi orang yang tidak mengerti apa itu iman, kasih, dan ucapan syukur. sebagai orang percayaya kita pastinya memilikiiman, hidup dalam kasih dan menjala hidup dengan mengucap syukur. Mengapa Jemaat Makedonia mampu melakukan hal ini dalam situasi yang seakan tidak mudah untuk dijalani? ternyata Jemaat pada saat itumemiliki rahasia hidup yaitu “Mempersembahkan diri mereka pertama-tama kepada Allah”. ini adalah kunci kemampuan jemaat mampu melakukan sesuatu diluar kemampuan mereka, dan saat ini kita juga sebagai jemaat Tuhan harus memiliki kunci hidup ini, supaya kita mampu memberikan yang terbaik sekalipun dalam kondisi yang sulit.

.

.

Banyak orang disekeliling kita membutuhkan pelayanan kasih, sebagai orang percaya jangan sampai kita menutup mata dengan hal ini. dalam Amsal 28:27 “siapa memberi kepada oang miskin tidakakan kekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki”. Jika Jemaat Makedonia mampu memberikan pemberian yang terbaik, kita juga sebagai Jemaat Tuhan pada saat ini pasti mampu melakukannya dalam perjalanan kehidupan kita setiap hari. Orang yang senang memberi tidak akan kekurangan dalam hidupnya namun selalu merasa cukup dan benar-benar hidup dalam kecukupan karena selalu ada rasa syukur.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »