PENTAS (PENANTIAN YANG TIDAK SIA-SIA)

adfadfsdfasd

Ditulis Oleh : Sdri. Seventhina Harefa

.

.

.

.

Pembacaan Alkitab : Yakobus 5:7a

.

.

.

.

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan TUHAN!

.

.

Penantian merupakan suatu keadaan menunggu sesuatu/seseorang dengan sabar hingga tiba waktunya, yang ditunggu tersebut datang menghamipiri. Penantian selalu menuntut kesabaran dan kekuatan hati untuk selalu dapat bertahan serta berjuang tanpa bersungut-sungut dalam proses menjalaninya. Dalam kehidupan ini, ada banyak hal yang berkaitan dengan penantian. Menantikan orang tua membelikan hadiah saat moment ulang tahun, menantikan hasil raport belajar selama 1 semester, menantikan panggilan kerja, menantikan masa depan yang indah bersama pasangan yang kita inginkan, dan banyak hal lainnya. Semua penantian ini adalah hal yang lazim di dalam lingkungan manusia, yang mana itu semua hanyalah penantian semu selama tinggal di bumi

.

.

Perlu kita ketahui bahwa adalah suatu penantian yang tidak sia-sia dan berbeda sama sekali dari dunia ini, yakni: Penantian kedatangan Tuhan yang sudah dekat. Yakobus 5:7,8 mengulang frasa yang sama yaitu kedatangan Tuhan sudah dekat. Kedatangan Tuhan merupakan suatu peristiwa eskatologi kedatangan Kristus Kedua Kali di dunia ini. I Tesalonika 5:2 menyebutkan bahwa kedatangan Tuhan seperti pencuri, tidak ada yang tahu. keadaan ini mengharuskan kita tetap memperhatikan pola kehidupan setiap hari supaya memiliki kesiapan ketika Tuhan datang dalam waktu yang rahasia. Penantian kedatangan Tuhan tidak pernah sia-sia, karena hal yang kita nantikan adalah sesuatu yang baik, sempurna dan jauh melampaui keindahan dalam jagad raya ini yaitu KEHIDUPAN KEKAL. Kehidupan kekal adalah kehidupan manusia dimasa nanti/kehidupan baru manusia pada waktu kedatangan Tuhan.

.

.

Seyogianya, penantian adalah sesuatu yang tidak mudah untuk di gapai, suatu keputusan yang memaksakan kita wajib bersabar, taat, bertekun dan setia hingga tiba waktunya. Dalam keseluruhan teks yakobus 5:7-11 memberikan suatu ilustrasi kepada kita orang percaya bahwa untuk dapat memahami tentang penantian yang tidak sia-sia, tidak mudah untuk dicapai. Namun penderitaan dalam penantian akan  hari TUHAN, mengajarkan bahwa penderitaan tidak selamanya menyiksa dan menyakiti. Pekerjaan para petani dan Para Nabi merupakan model tepat, yang dapat mengantar kita untuk menjadi sabar dalam penantian yang tidak sia-sia.

.

.

Ada 3 hal yang perlu diterapkan oleh setiap orang percaya supaya mampu bertahan dalam penderitaan, penantian yang tidak sia-sia tersebut.

.

.

  1. Bersabar (ayat7). Merupakan suatu keadaan yang menuntut kita untuk tetap bertahan hingga pada waktu kedatangan Tuhan. Dalam bersabar, kita harus mampu menguasai hati dan segala keinginan yang melekat,  dengan dunia ini. Tidak bersungut-sungut, namun memiliki keteguhan hati.
  2. Bertekun (11). Suatu upaya yang berkesinambungan dengan kesabaran. Ketekunan mengaharuskan kita untuk kuat dan berjuang. Yakobus 5:7-11 menyebutkan bahwa ketekunan kita harus seperti para petani, yang bertahan walaupun harus menghadapi berbagai musim. Yang terpenting adalah kita mengupayakan diri untuk mampu mencapai kerajaan Allah yang indah dan mulia.
  3. Memimpin diri. Penantian yang panjang kerap sekali membuat orang akan berubah haluan. Tetapi dengan kemampuan memimpin diri/menguasai diri, dapat membuat seseorang yang sudah hidup dalam penantian, tetap berpegang teguh terhadap apa yang di nantikan dan di harapkan.

.

.

Saudara-saudari, penantian yang tidak sia-sia hanya ada dalam Tuhan!

Jangan pernah berubah haluan dalam imanmu! Bersabarlah, bertekun dan pimpin diri sendiri untuk mencapai kehidupan kekal dan mulia itu

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

75 replies on “PENTAS (PENANTIAN YANG TIDAK SIA-SIA)”

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »