IMAN SEJATI BERBUAH PERDAMAIAN

20220614

Pembacaan Alkitab : YAKOBUS 3:1-18

.

.

“Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai” Yakobus 3:18

.

.

Rasanya hati kita hancur saat menjumpai pertikaian dalam komunitas tubuh Kristus. Akan tetapi, inilah realitas kehidupan! Pertikaian tidak hanya terjadi sekarang, tetapi sudah ada sejak dulu. Dalam suratnya, selain mengungkapkan persoalan komunitas orang percaya dalam hal pembedaan status miskin/kaya, Yakobus juga mengungkapkan adanya pertikaian. Apa nasihat Yakobus untuk mengatasi masalah ini?

.

.

  1. Iman sejati seharusnya tercermin melalui ketaatan untuk “mengekang” lidah (3:1-12).
    Lidah itu seperti kekang pada mulut kuda dan kemudi pada kapal: sesuatu yang berukuran kecil, tetapi dapat mengontrol sesuatu yang besar. Lidah juga seperti api: betapa pun kecilnya, api dapat membakar hutan yang besar (3:3-5). Lidah dapat mengontrol, tetapi dapat juga menghancurkan. Apakah hal ini berarti bahwa Yakobus mengajar kita untuk menjadi orang yang “serba diam untuk hal apa pun”? Tentu tidak! Yakobus mengingatkan orang percaya untuk menyatakan iman melalui ucapan yang dikontrol. Ia mengingatkan bahwa seharusnya ada konsistensi dalam perbuatan sehari-hari karena tidak mungkin berkat dan kutuk muncul dari mulut yang sama (3:9-12).

    .

    .

  2. Meminta dan menjalani hidup berdasarkan hikmat dari Allah (3:13-18)
    Hal kedua inilah yang menjadi kunci untuk mengatasi pertikaian, yaitu meminta dan menjalani hidup berdasarkan hikmat dari Allah (3:13-18). Bukankah apa yang diucapkan mulut merupakan cermin isi hati? Jika kita menaruh perasaan iri hati, mementingkan diri sendiri, memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran, sesungguhnya kita sedang dikuasai oleh hikmat yang datangnya dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Itulah sumber iri hati, mementingkan diri sendiri, kekacauan, dan segala macam perbuatan jahat (3:15-16). Memang, “tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah” (3:8). Akan tetapi, bila seseorang sungguh-sungguh meminta hikmat Allah dalam iman dan rindu mewujudkan perbuatan yang selaras dengan iman yang sejati, hikmat Allah yang murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, penuh buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik akan bekerja dalam dirinya. Singkatnya, perwujudan hikmat Allah adalah damai. Iman yang sejati pasti berbuahkan damai, bukan pertikaian. Tuhan Yesus memberkati Amin.
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »