Ditulis oleh : Sdri. Ria Marissabell

.

.

Pembacaan Alkitab : Matius 8:23-27

.

.

.

.

Kisah Yesus meredakan angin ribut di danau Tiberias dalam Matius 8:23-27 sudah sangat sering kita dengar di berbagai pemberitaan Firman Tuhan, namun apakah kisah ini juga sering kita ingat ketika kita sedang ada dalam badai kehidupan?

.

.

.

.

Ketika Yesus bersama murid-murid-Nya berada di perahu di tengah danau, angin ribut datang sehingga perahu diombang-ambingkan gelombang. Dan murid-murid Yesus mulai ketakutan, tetapi Yesus tetap tidur. Murid-murid membangunkan-Nya dan berkata “Tuhan, tolonglah, kita binasa.” Dari kisah singkat peristiwa di danau ini, kita sudah dapat mengetahui apa yang dirasakan murid-murid saat itu. Mereka takut dan khawatir, bahwa mereka akan binasa. Namun, apakah sebenarnya Yesus tidak mengetahui badai akan datang? Atau tidakkah Yesus peduli akan keselamatan mereka di tengah badai? Mengapa Yesus tetap tertidur tenang?

.

.

Jawabannya ada di kalimat yang dikatakan Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Sebelum Yesus meredakan badai, terlebih dahulu Ia menegur murid-murid-Nya. Sebab, ketakutan telah menguasai pikiran dan hati murid-murid-Nya, bahkan mereka sampai berpikir mereka akan binasa. Yesus tidak memarahi murid-murid-Nya karena ketakutan mereka, namun Yesus ingin murid-Nya belajar percaya. Jadi, apakah Yesus tidur sebab Ia tidak peduli dengan keselamatan mereka? Tidak, Yesus mau murid-Nya belajar percaya bahwa bersama Yesus mereka tidak akan binasa.

.

.

Seberapa sering kita menjadi seperti murid-murid Yesus yang overthinking? Takut adalah hal yang manusiawi, namun ketakutan yang telah menguasai hati dan pikiran akan membawa tekanan dan kesesakan kepada diri kita sendiri. Bahkan seringkali kekhawatiran yang berlebih membuat kita putus asa dan tidak dapat mencari jalan keluar atas permasalahan yang sedang dihadapi. Mungkin pernah kita berpikir “mengapa Tuhan diam saja?”, ”Mengapa keadaan tidak berubah?”. Terkadang Tuhan seolah diam dan tidak peduli, tetapi sebenarnya tidak demikian. Sama seperti para murid, Yesus mau kita untuk belajar percaya. Yesus mau kita percaya bahwa ketika kita bersama Yesus, kita tidak akan binasa. Kita bisa tetap tenang dalam badai kehidupan ketika kita percaya bahwa Yesus yang ada bersama-sama dengan kita adalah Tuhan yang memegang kendali dan kuasa atas segala sesuatu.

.

.

Kehidupan bersama Yesus bukan berarti kehidupan yang tidak memiliki badai masalah, tetapi kehidupan yang tetap memiliki sukacita dan kedamaian sekalipun ada di tengah badai masalah. Marilah kita belajar untuk percaya dan menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan dan percaya akan rancangan-Nya dalam setiap hal yang terjadi di dalam kehidupan. Kiranya dalam badai-badai kehidupan yang akan kita hadapi di depan, kita dapat mengingat kembali kisah Yesus meredakan angin ribut ini, dan kembali diteguhkan untuk tetap percaya dalam penyertaan-Nya. Tuhan Yesus memberkati!

.

.

.

.

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”
– Yakobus 1:2-3

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »