TETAPLAH KERJAKAN KESELAMATANMU

WhatsApp Image 2022-06-24 at 14.52.56

Ditulis Oleh : Pdt. Erik Kristovel, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : Flp. 2:12-16

.

.

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. (Flp. 2:12)

.

.

Ketika kita berbicara tentang keselamatan maka kita mengakui bahwa keselamatan di dalam kekristenan adalah anugerah melalui iman (Ef. 2:8). Bukan karena perbuatan. Rasul Paulus menekankan jangan ada yang memegahkan diri karena berpikir bahwa keselamatan adalah usaha dan kemampuan kita (Ef. 2:9).

.

.

Namun disisi lain kita menyadari bahwa kita belum di sorga walaupun kewargaan kita adalah di dalam sorga (Flp. 3:20). Kita sudah diselamatkaan saat percaya kepada Kristus dan kita sudah mendapatkan jaminan kekekalan (Ef. 1:13-14; Yoh. 10:27-29). Karena itu sama seperti jemaat di Filipi. Kita dianjurkan untuk tetap mengerjakan keselamatan kita.

.

.

Ada 4 hal yang menjadi pembelajaran kita dari ayat-ayat ini:

.

.

  1. Sikap dalam mengerjakan keselamatan (ay. 12)
    Jemaat di Filipi adalah jemaat yang taat. Hal ini diungkapkan oleh rasul Paulus dengan kata pantote yang dalam TB disebut “senantiasa”. Namun rasul Paulus tetap memerintahkan untuk mengerjakan keselamatan. Maksudnya cara mengerjakan keselamatan adalah dengan tetap taat secara terus menerus karena bentuk kata “tetaplah kerjakan keselamatanmu” adalah imperative present yang berarti suatu perintah yang dikerjakan secara terus menerus. Rasul Paulus menekankan bahwa mengerjakan keselamatan itu harus dilakukan dengan takut dan gentar maksudnya dengan penuh hormat dan rendah hati pada Allah.
    Mari kita melihat kata “kerjakan” dalam bahasa Yunani disebut katergazesthe yang berarti “menyelesaikan”. Artinya kita jangan berhenti setelah mendapatkan keselamatan. Selesaikan semua pekerjaan kita sampai kita menerima keselamatan itu seutuhnya.
    Dengan demikian rasul Paulus mengajak kita hidup dalam keselamatan yang sudah kita terima dengan menghasilkan buah keselamatan untuk seterusnya. Lakukan itu dengan sikap hormat dan bukan menganggap remeh keselamatan itu. Keselamatan itu diberikan secara cuma-cuma karena kita tidak sanggup membayarnya. Menyadari hal itu seharusnya mendatangkan kekaguman, ketundukkan dan penghormatan pada Allah.
    Saat kita membaca ayat ini, kita bisa terjebak dalam ekstrim legalisme yakni keselamatan dan berkat ditentukan oleh usaha manusia. Karena itu mari kita melihat ayat yang ke 13.

    .

    .

  2. Kedaulatan Allah dalam keinginan kita untuk mengerjakan keselamatan (ay. 13)
    Untuk menghindari kesalahpahaman, Paulus langsung menjelaskan dalam ayat 13 bahwa keinginan kita untuk mengerjakan keselamatan itu dikerjakan oleh Allah. Kata mengerjakan berasal dari kata Energon yang menunjukkan bahwa Allah adalah pribadi yang memberi energi atau kemauan atau kehendak untuk melakukan pekerjaan itu. Bentuk kata present active participle yang menunjukkan suatu pekerjaan yang efektif secara terus menerus. Maksudnya adalah ketika Allah memberikan keinginan untuk melakukan pekerjaan keselamatan itu, Allah melakukannya secara efektif secara terus menerus.
    Maka dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa kita tidak boleh berpikir bahwa kita mampu mengerjakan keselamatan tanpa Allah. Bahkan menginginkannya untuk mengerjakaanya tidak ada pada kita jika bukan Allah yang memberikkanya. Hal ini secara konsisten menunjukkan bahwa keselamatan itu murni anugerah melalui iman. Dengan penekanana “menurut kerelaanNya” atau lebih tepatnya “maksud yang baik” artinya Allah memiliki maksud dan tujuan yang baik dalam karyaNya memberikan kita keinginan itu.
    Di sini sekali lagi kita melihat paradoks yaitu kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia. Ekstrim di salah satunya bisa mengakibatkan kita menjadi fatalisme.

    .

    .

  3. Tujuan kita mengerjakan keselamatan (ay. 15)
    Dalam ayat 15 dengan jelas tujuan kita mengerjakan keselamatan adalah supaya kita tiada bernoda dan beraib. Maksudnya Paulus ingin kita sempurna (Band. Mat. 5:48). Walaupun kita sadar bahwa kita baru bisa benar-benar sempurna itu setelah Yesus datang, tetapi kesempurnaan tetaplah menjadi tujuan kita. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar.

    .

    .

  4. Pegangan kita
    Yang menjadi pegangan kita dalam mengerjakan keselamatan adalah firman Allah (ay. 16). Firman Allah adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita  (Mzm. 119:105); firman Tuhan yang mengubah pola pikir kita untuk menjadi sama dengan pemikiran dan kehendak Allah (Roma 12:1-2); firman Tuhan yang membersihkan kita (Yoh. 15:3). Firman Tuhan yang akan mendewasakan kita (Ef. 4:15). Karena itu firman Tuhan menjadi pegangan kita dalam mengerjakan keselamatan kita.

    .

    .

Mari bapak ibu yang dikasihi oleh Tuhan. Kita mengerjakan keselamatan kita dengan penuh hormat dan kerendahan hati. Jangan berpikir karena itu kemampuan kita. Allah yang memberikan kita keingingan itu. Kejarlah kekudusan dan kesucian hidup supaya kita menjadi serupa dengan gambaran-Nya. Jadikanlah firman Tuhan sebagai pegangan kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

10 replies on “TETAPLAH KERJAKAN KESELAMATANMU”

Syalom,
Terimakasih sebelumnya untuk renungan bapak sangat memberkati.

Namun bolehkan saya bertanya? Yg dimaksud ” Ekstrim di salah satunya bisa mengakibatkan kita menjadi fatalisme.” apakah artinya?

GBU

Terima kasih sudah membaca renungannya.
Fatalisme adalah paham yang berpikir segala sesuatu sudah ditakdirkan. Cenderung melepaskan tanggung jawab manusia.

Oposisi dari dari fatalisme itu determinisme. Saya lupa masukkan. Itu sebaliknya bahwa apapun yg terjadi pada kita ditentukan oleh apa yg kita perbuat sebelumnya.

Selamat hari minggu,,

Puji Tuhan karena saya sering membaca renungan dari Pak Erik, membuat saya mendapatkan pengetahuan sedikit banyaknya tentang ilmu Teologi.

Kemudian sejak saya membaca renungan yg berjudul “tetap Kerjakan keselamatanmu” isi pembahasan nomor 2 itu membuat saya tersadar adalah bahwa dorongan untuk rasa ingin /kemauan mengerjakan keselamatan itu berasal dari panggilan roh Allah (kedaulatan Allah). Jujur.. It’s amazing.

I think, selama ini “timbulnya rasa” ntuk mengerjakan keselamatan itu berasal dari diri sendiri (akal dan pikiran manusiawi) tanpa adanya campur tangan karya pekerjaan Allah.

Wah… Yesus luar biasa.

Tuhan memberkati.

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »