Menguji Hati

20220627

Ditulis oleh : Sdri. Ria Marissabell

.

.

Pembacaan Alkitab : Amsal 16:2-3

.

.

“Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati. Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.” –Amsal 16:2-3

.

.

Pada masa kini, sering kali kita mendengar berbagai seruan motivasi untuk hidup menjadi orang yang independen, hidup sebagaimana yang kita mau, memilih apa yang menurut kita benar. Intinya, segala pilihan dalam hidup kita ditentukan oleh diri kita sendiri berdasarkan apa yang menurut kita baik dan sesuai. Hal ini memang terdengar baik, kita termotivasi untuk tidak terpengaruh dengan opini negatif orang lain dalam menjalani hidup. Tetapi apakah hal ini benar?

.

.

Seringkali hal yang kita rasa baik bagi diri kita justru tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Banyak yang akhirnya terjerumus dalam pilihannya sendiri yang dianggap “benar” yang sebenarnya menjerumuskan ke dalam celaka. Hal ini berlaku bagi setiap aspek kehidupan kita, baik dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, ataupun pelayanan. Seringkali hal yang kita anggap benar dan kita merasa melakukannya untuk “kebaikan”, sesungguhnya tidak seperti apa yang kita pikirkan. Dalam Amsal 16:25 tertulis “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Pengertian hati manusia seringkali menipu, baik menipu orang lain maupun diri sendiri, Yeremia 17: 9-10 menuliskan Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.”. Ini lah alasan mengapa firman Tuhan melarang kita untuk bersandar kepada pengertian kita sendiri (lih. Amsal 3:5).

.

.

Seringkali perbuatan “baik” yang kita lakukan tidak didasari dengan motivasi yang baik, terkadang kita tertipu oleh prasangka sendiri yang menganggap suatu hal baik, ataupun juga kita sudah mengetahui hal tersebut salah namun tetap melakukannya dengan berbagai pembelaan dan pembenaran. Pada dasarnya, segala keputusan yang kita ambil tidak hanya mempengaruhi kita, tetapi juga hubungan dengan sesama. Manusia lain mungkin tidak mengetahui hati kita, karena manusia memang hanya dapat melihat apa yang tampak, tetapi Tuhan melihat hati. Maka dari itu, dalam menentukan pilihan dan merancangkan sesuatu, kita perlu memiliki motivasi yang benar, sebab Yeremia 17:10 berkata “Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.

.

.

Dari mana kita mengetahui motivasi benar atau salah? Dengan mengujinya dengan firman Tuhan. Benar atau salah nya suatu motivasi tidak diukur berdasarkan “perasaan hati” kita sendiri, melainkan berdasarkan firman Tuhan. Bagaimana cara untuk menjaga hati dan motivasi dengan benar? Dengan memelihara firman Tuhan. Jika motivasi hati kita sudah benar dan sesuai dengan firman Tuhan, maka baik pilihan ataupun rencana yang kita rancangkan akan membuahkan keberhasilan, seperti lanjutan yang tertulis dalam Amsal 16:3 “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. Amsal ini mengajarkan kita untuk tetap bergantung pada Tuhan dalam setiap hal yang kita perbuat, supaya kita mengerti apa yang Tuhan kehendaki, dan yang sesuai dengan rancangan-Nya bagi kita.

.

.

Dari renungan singkat hari ini, firman Tuhan dalam Amsal 16:2-3 mengingatkan kita kembali bahwa konsep hidup berdasarkan firman Tuhan ternyata berbeda dengan konsep hidup dunia modern yang self-dependent. Sebab ketergantungan pada diri sendiri akan membuat manusia merasa tidak membutuhkan tuntunan Allah, dan pada akhirnya akan menjerumuskan pada pilihan atau perbuatan yang salah. Mari kita melihat dan merenungkan kembali motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu, baik dalam pekerjaan, pelayanan maupun hubungan dengan sesama. Sebab hanya Tuhan yang dapat menilik hati manusia, maka hendaknya kita menguji motivasi dan perbuatan kita berdasarkan firman-Nya. Kolose 3:23 memberikan motivasi terbaik sebagai pedoman kita melakukan segala sesuatu, yaitu “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Tuhan Yesus memberkati!

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »