Natal Untuk Siapa?

WhatsApp Image 2021-12-24 at 10.11.27

Ditulis Oleh : Pdt. Erik Kristovel, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : Luk. 5:32; Mat. 1:21

.

.

.

.

. . . . J. M. Boice dalam bukunya “Dasar-Dasar Iman Kristen” menuliskan bahwa alasan utama Kristus berinkarnasi menjadi manusia adalah untuk pendamaian. Pendamaian diperlukan karena manusia sudah mati secara rohani (terputus hubungan dengan Allah) ketika jatuh ke dalam dosa.

.

.

. . . Ketika Kristus datang, Dia diberi nama Yesus yang berarti Yahweh Menyelamatkan. Keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan dari perbuatan-perbuatan jahat. Dari sini kita belajar dan bersyukur. Tuhan kita adalah Tuhan yang memberikan berkat, menyembuhkan segala penyakit kita. Tetapi tujuan utama dari kedatanganNya adalah menyelesaikan masalah dosa kita untuk pendamaian kita. Seluruh manusia adalah orang berdosa dan membutuhkan Juruselamat dan satu-satunya Juruselamat adalah Yesus karena itu secara hakikatnya semua manusia membutuhkan kedatangan Yesus. Tetapi Alkitab memberi kita beberapa pesan yang perlu untuk kita renungkan tentang kedatanganganNya. Untuk siapa Dia datang?

.

.

  1. . . .Secara umum Yesus mengakatakan bahwa Dia datang untuk orang berdosa (Lukas 5:32). Yesus memberikan sebuah kontra yang tajam di sini antara orang benar dan orang berdosa. Secara hakikat tidak ada orang yang benar. Roma 3:23 Jelas mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Lalu mengapa Yesus mengatakan bahwa hanya datang untuk orang berdosa dan bukan untuk orang benar? Siapakah orang benar yang tidak membutuhkan kedatangan Yesus? Bukankah kita semua dibenarkan di dalam Yesus (Roma 5:1)? Lalu siapa orang benar di luar Yesus ini? Orang benar yang dimaksud Yesus adalah orang berdosa yang merasa diri benar.
    .
    . . .Apakah kita semua adalah orang yang menyadari bahwa kita adalah orang berdosa? Itu tidak cukup. Selama kita merasa dibalik keberdosaan kita masih ada kebaikan-kebaikan kita yang perlu diperhitungkan Tuhan kita bukanlah orang berdosa yang membutuhkan Yesus. Yesus bukan datang untuk kita. Yesus mengatakan dalam Matius 5:3 berbahagialah/diberkatilah mereka yang miskin di dalam roh. Kata Yunani dari miskin adalah “ptochos” yang berarti sangat miskin dan tidak punya apa-apa lagi selain tubuhnya. Dia merasa miskin dan sangat membutuhkan Tuhan.
    .
    . . .Begitu juga dengan kita. Kita harus menyadari bahwa kita adalah orang berdosa dan tidak ada sama sekali sesuatu yang baik dan layak untuk Tuhan perhitungkan agar kita diselamatkan.
    .
    . . .Namun, untuk benar-benar menyadari bahwa kita adalah orang yang benar-benar berdosa, diperlukan pengenalan akan Allah yang lebih dalam lagi. Artinya, selama kita masih merasa bahwa kita layak di hadapan Allah karena kita memiliki perbuatan baik, kita merasa lebih baik dari orang lain, kita merasa tidak lebih berdosa dari pembunuh dan pezinah, kita belum mengenal Allah dengan benar. Karena itu, kita harus terus belajar mengenal Allah melalui FirmanNya sampai kita benar-benar merasa bahwa kita adalah orang yang berdosa di hadapan Tuhan.
    .
  2. . . .Yesus datang untuk umatNya (Matius 1:21)
    .
    . . .Matius mencatat lebih spesifik lagi bahwa kedatangan Kristus adalah untuk umatNya. Umat di sini berbicara tentang Israel Kuno tetapi sekarang itu ditujukan pada Israel secara rohani yaitu kita. Artinya siapapun kita yang percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Apakah kita adalah pribadi yang sungguh-sungguh beriman pada Kristus? Alkitab mencatat bahwa untuk beriman pada Kristus, itu adalah pemberian secara cuma-cuma (Filipi 1:21). Karena itu bersyukurlah jika kita adalah orang beriman. Karena itu adalah anugerah Tuhan. Iman itu diwujudkan dengan perbuatan yang berkenan pada Allah.  
    .
    .

. . . Karena itu, di saat natal ini, mari kita merenungkan. Apakah natal ini untuk saya? Apakah saya benar-benar mennyadari bahwa saya adalah orang berdosa? Apakah saya benar-benar percaya pada Yesus? Apa yang sudah saya lakukan sebagai wujud iman saya pada Kristus? Belajarlah mencintai firman Tuhan dan lebih sungguh-sungguh lagi belajar. Karena dari firman Tuhanlah kita akan semakin menyadari bahwa kita adalah orang yang berdosa dan terus bertumbuh dalam iman kita kepada Kristus. Dengan demikian, maka natal adalah untuk karena kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

33 replies on “Natal Untuk Siapa?”

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »