Ditulis Oleh : Sdri. Seventhina Harefa

.

.

Nats Alkitab : Matius 5 : 16

.

.

.

.

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

.

.

.

.

. . . . Jati diri adalah suatu bentuk khusus atau gambaran spesifik tentang pribadi seseorang yang dapat mengungkapkan identitas diri yang orisinil. Setiap orang memiliki dorongan yang sangat kuat untuk berusaha menemukan jati dirinya. Menemukan jati diri tidak mudah, beberapa hal dapat dilakukan seperti pengenalan diri sendiri, perdamaian dengan diri sendiri dan menguji diri sendiri. Pengetahuan tentang jati diri/identitas diri dapat mendorong seseorang menemukan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya sehingga dapat mempermudah untuk menemukan satu titik pencapaian di masa depan.

.

.

. . . . Seorang anak Tuhan tidak perlu diragukan, karena mereka sudah memiliki jati diri/identitas diri tersebut. Matius 5:13-16 menyebutkan bahwa “kamu adalah garam dunia” dan “kamu adalah terang dunia”. Kata adalah yang terkandung dalam kedua kalimat tersebut merupakan satu penekanan penting yang memberi satu pernyataan jelas tentang jati diri/identitas diri anak Tuhan yakni Garam dan terang. Sebagaimana garam memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk suatu makanan maka anak Tuhan juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi orang lain disekitarnya bahkan orang yang tidak mengenal Kristus. Dan terang, sangat dibutuhkan oleh manusia demikian kehadiran anak Tuhan begitu diharapkan sebagai teladan yang dapat menerangi orang lain melalui setiap tindakan dan perbuatannya.

.

.

3 hal yang menunjukkan jati diri anak Tuhan:

.

  1. Percaya diri. “Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang …,”. Sebagai terang dunia sudah pasti peranannya adalah menerangi yang gelap dan membawa sukacita karena terangnya meniadakan gelap. Terang dunia menggambarkan tentang suatu kepribadian yang percaya diri, berani, menyatakan apa yang benar dan tidak takut pada kegelapan. Anak Tuhan mestinya mampu percaya diri namun bukan mempercayakan diri pada diri sendiri. Percaya diri artinya memiliki suatu keberanian untuk menunjukan terang Kristus melalui kehidupannya. Percaya diri yang dapat membawa terang supaya dapat dilihat semua orang sehingga dapat menghasilkan suatu perubahan hidup bagi orang lain.
    .
    .
  2. Berdampak. Kehadiran terang sudah pasti menerangi yang gelap. Nyala lampu sudah pasti dapat menerangi ruangan. Demikian kita anak-anak Tuhan yang adalah garam dan terang dunia semestinya dapat berarti bagi orang lain. Kehadiran kita harus dapat memberi makna di lingkungan kita berada, baik dari setiap tutur kata, cara bersikap menanggapi sesuatu hal, terlebih untuk teladan peribadahan kita kepada Tuhan harus dapat dirasakan orang lain sehingga menghasilkan banyak jiwa yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus yang memiliki kepastian hidup yang kekal.
    .
    .
  3. Memuliakan Tuhan. Menjadi garam dan Terang merupakan jati diri kita sebagai anak Tuhan. Gaya hidup kita, yang selalu menjadi terang dimana kita berada dan berarti bagi orang lain sudah pasti menjadi kemuliaan Tuhan. Memuliakan Tuhan adalah kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan yang sempurna. Tidak ada pilihan untuk menyakali hal itu. Sepeti lampu yang fungsinya memberi penerangan; bagaimanapun juga tidak akan beralih fungsi menjadi penggelap ruangan. Untuk memuliakan nama-Nya tidak ada tuntutan besar yang menyiksa diri melainkan semua yang baik yaitu perbuatan baik/ketaatan pada firman-Nya dan hati yang selalu memandang kepada Tuhan.
    .
    .

. . . . Bagaimana dengan saudara, sudahkah menemukan jati diri yang sesungguhnya? Sudahkah saudara berdampak dan memuliakan Tuhan?

.

.

. . . . Marilah terang kita dapat berarti bagi orang lain dan dapat memenangkan jiwa-jiwa melalui gaya hidup kita sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Amin!

.

.

KEMULIAAN HANYA BAGI NAMA TUHAN

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

34 tanggapan untuk “JATI DIRI”

Komentar ditutup.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »