CUBITAN CINTA

WhatsApp Image 2022-02-25 at 12.04.58

Ditulis Oleh : Adiman Hulu

.

.

.

.

Pembacaan Alkitab : Galatia 4 : 16

.

.

.

.

“Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?”

.

.

.

.

Saat saya masih kecil, saya sering mendapat cubitan dari kedua orang tua saya. Sebagai seorang anak kecil, yang belum tahu membedakan mana yang baik dan yang jahat, saya berpikir kalau cubitan yang diberikan oleh kedua orang tua itu, didasarkan atas dasar adanya rasa benci mereka terhadap saya (pikir saya, karena terasa sakit). Namun, setelah saya beranjak dewasa, saya baru memahami bahwa cubitan yang diberikan kedua orang tua saya selama ini bertujuan untuk mengubah perilaku saya, dari yang tidak baik menjadi baik.

.

.

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya menyimpulkan bahwa cubitan adalah sebuah tindakan mencubit yang bertujuan untuk menegur atau mengoreksi tingkah laku seseorang, yang di anggap salah/tidak benar. Dalam pembacaan firman Tuhan hari ini, rasul Paulus memberikan sebuah koreksi kepada kehidupan jemaat-jemaat yang ada di Galatia. Koreksi yang disampaikan oleh rasul Paulus bukanlah sebuah koreksi yang didasarkan atas rasa benci, melainkan koreksi yang di penuhi dengan cinta, agar jemaat-jemaat yang ada di Galatia kembali kepada iman mereka yang semula, yakni iman kepada Yesus Kristus.

.

.

Namun, respon jemaat-jemaat Galatia terhadap cubitan cinta yang disampaikan oleh rasul Paulus sangatlah tidak baik. Mereka justru menunjukkan sikap kebencian, permusuhan dan tidak senang terhadap rasul Paulus (ayat nats). Kehidupan orang percaya saat ini juga tidak terlepas dengan yang namanya koreksi (baik kita yang mengoreksi orang lain, maupun kita yang di koreksi oleh orang lain).

.

.

Ada dua poin penting yang harus kita ketahui bersama, supaya kita dapat memberikan cubitan cinta kepada orang lain dengan benar dan menerima cubitan cinta dari orang lain untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik.

.

.

  • Mengoreksi Diri Sendiri Sebelum Mengoreksi Diri Orang Lain

Artinya, sebelum kita mengoreksi orang lain, hendaklah kita mengoreksi diri kita terlebih dahulu. Sebagai orang percaya, hendaklah kita menjadikan diri kita terlebih dahulu sebagai teladan yang baik, yakni dengan menerapkan hal-hal yang benar dalam kehidupan kita. Karena pada dasarnya, koreksi yang kita sampaikan kepada orang lain akan sia-sia (tidak berdampak pada perubahan yang baik), jika hidup kita sendiri tidak benar.

“Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui” ( Matius 7:3 )

.

.

  • Menerima Koreksi Dari Orang Lain, Dengan Bijak

Artinya, sebagai orang percaya, hendaklah kita merespon segala sesuatu dengan bijak, tidak menerima secara mentah-mentah, melainkan menganalisa setiap koreksi tersebut, apakah benar atau tidak, apakah sesuai dengan standar iman percaya kita atau tidak. Jika kita di koreksi, anggaplah itu sebagai sebuah ujian, yang bertujuan untuk mendewasakan iman kita dalam Kristus Yesus.

“Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi” ( Amsal 15:32 )

.

.

”JIKA CUBITAN CINTA MEMBERI RASA SAKIT PADA DIRIMU, BIARLAH PERUBAHAN BAIK DARIMU,  SENANTIASA MENYENANGKAN HATI TUHAN”

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

33 replies on “CUBITAN CINTA”

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »