Allah Sumber Kehidupan

20220727

Ditulis oleh: Sdri. Ria Marissabell

.

.

Pembacaan Alkitab: Kejadian 1:11-26

.

.

Kisah penciptaan dalam kitab Kejadian merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari dan direnungkan. Kayanya kisah penciptaan akan makna dan pelajaran membuat kita selalu akan mendapat hal baru ketika merenungkannya. Jika kita kembali membaca pasal pertama kitab Kejadian, maka kita akan melihat bagaimana dahsyat dan ajaib bumi dan segala sesuatunya diciptakan oleh Tuhan. Perbuatan Allah melalui penciptaan yang luar biasa ini diuraikan dalam kitab Kejadian dengan sangat sederhana, akan tetapi semakin kita menyelidiki alam dan struktur kehidupan biologisnya, semakin kita melihat kerumitan dan kesempurnaannya.

.

.

Ada analogi menarik ketika kita mengamati bagaimana Allah menciptakan makhluk hidup, yang dapat mengantarkan kita kepada pengertian akan ketergantungan manusia kepada Allah. Yaitu:

.

.

  • Ketika Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan di bumi, Allah berfirman kepada tanah, “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda …” (Kejadian1:11-12).
  • Ketika Allah menciptakan ikan dan binatang-binatang air, Allah berfirman kepada air, “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup…” (Kejadian 1:20).
  • Tetapi ketika Allah menciptakan manusia, Allah berpaling kepada Diri-Nya. Allah berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” (Kejadian 1:26).

    .

    .

Dari hal ini dapat kita cermati bahwa:

.

.

  • Tanah menjadi tempat dimana tumbuh-tumbuhan hidup dan bertumbuh. Dan jika kita mencabut atau mengeluarkan tumbuhan dari tanah, maka tumbuhan tersebut akan mati.
  • Air menjadi tempat dimana ikan-ikan hidup. Dan jika kita mengeluarkan ikan dari air, maka ikan juga akan mati.
  • Begitu pula dengan manusia, jika manusia terpisah atau tidak terhubung dengan Allah, maka manusia akan mati. Karena kita berasal dari Allah dan harus tinggal di dalam hadirat Allah untuk dapat hidup.

    .

    .

Dari sepenggal analogi melalui kisah penciptaan ini, kita dapat kembali merenungkan bagaimana pentingnya manusia hidup dan terhubung dengan Allah. Karena di luar Allah, manusia akan mati. Hidup yang dimaksudkan di sini adalah kerohanian yang hidup. Seringkali seseorang hidup secara jasmaniah tetapi mati kerohanian nya. Dari analogi ini, kita dapat diingatkan kembali bagaimana pentingnya untuk selalu menjalin relasi dengan Allah. Relasi dengan Allah harus terus dipelihara dengan berdoa dan merenungkan kebenaran firman Tuhan, serta menjalankan firman-Nya. Dengan demikian, hidup kita yang di dalam Tuhan akan terus tumbuh dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya.

.

.

Marilah kita hidup setia di dalam Tuhan, yang adalah sumber kehidupan kita, karena di luar Dia kita mati. Tuhan Yesus memberkati!

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email

Comments are closed.

Perjuangan Mengasihi

Ditulis Oleh : Pdt. Joni, S.Th. . .Pembacaan Alkitab : Amsal 14:21-35 . . Mengasihi sesama bukanlah perkara mudah. Sering kali kita terjebak oleh berbagai

Read More »