Ditulis Oleh : Anathalia Gabrielle Aguininda Koetin
.
.
Pembacaan Alkitab : Mazmur 119 : 9-11
.
.
Dalam keadaan zaman yang semakin hari semakin keras ini, kita banyak melihat – khususnya generasi anak muda saat ini – melakukan berbagai hal untuk menarik perhatian publik, sehingga dapat memberikan ketenaran yang sangat dinantikannya. Kita pun banyak juga melihat bahwa semakin hari, penimpangan terhadap gaya berpakaian, cara bicara, serta berperilaku dalam hubungan sosial banyak menyimpang dari norma kehidupan – terlebih lagi kebenaran firman Tuhan. Namun, pada dasarnya hal ini merupakan suatu bentuk penolakan/pemberontakkan terhadap jati diri pribadi setiap orang. Oleh sebab itu, banyak pihak berusaha untuk menjadi orang lain – bukan diri sendiri.
.
.
Sebagai orang percaya, kita harus lebih teliti lagi dalam menentukan pergaulan atau komunitas tempat kita bertumbuh. Dan yang terumata ialah – sebagai anak muda saat ini – kita juga harus mampu berdiri di atas prinsip kebenaran itu sendiri, yaitu kebenaran firman Tuhan. Akan tetapi, bagaimana dan apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya? Sehingga kita mampu membedakan manakah yang menyimpang dan mana yang tidak menyimpang dari kebenaran itu sendiri?
.
.
- Membangun hubungan pribadi senantiasa dengan Tuhan (ay.9)
Membangun hubungan pribadi dengan Tuhan seringkalai menjadi suatu hal yang klise bagi sebagian kalangan – khususnya generasi muda saat ini yang lebih mementingkan kemajuan teknologi. Akan tetapi, membangun hubungan pribadi berarti bahwa kita mampu menerima setiap proses yang kita alami sebagai suatu pembelajaran serta proses yang Tuhan berikan dalam membentuk karakter Kristus di dalam diri kita. Oleh sebab itu, ketika kita mampu mempertahakan hubungan pribadi dengan Tuhan secara terus-menerus, maka percayalah kita akan berjalan ketika Tuhan memerintahkan kita berjalan (kepekaan terhadap suara dan tuntunan Tuhan dalam hidup kita).
.
.
- Mencari Tuhan setiap waktu (ay.10)
Ketika kita sudah mengenal akan diri kita, siapa kita di hadapan Tuhan, serta proses pengorbanan Tuhan maka percayalah kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang ‘mencari’. Mencari bukan berarti suatu kegiatan yang seakan tidak berujung, namun mencari disini berarti bahwa kita senantiasa rindu untuk terus berkomunikasi dengan Tuhan dalam segala keadaan – sama seperti seorang wanita yang jatuh cinta dengan seorang pria. Hal inilah yang akan terus menolong kita untuk dapat menentukan mana yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan mana yang tidak. Sehingga, kita tidak akan menyimpang dari rencana-Nya.
.
.
- Menyimpan janji Tuhan senantiasa (ay.11)
Sebagai seorang manusia, kita sering berjanji kepada sesama, demikian juga kepada Tuhan. Namun, satu hal yang menjadi pertanyaan buat pribadi kita, apakah kita sudah menepatinya? Inilah yang menjadi permasalahan dalam kehidupan manusia pada umumnya, terlalu banyak dikecewakan akan janji yang diungkapkan, sehingga tidak lagi percaya akan janji. Satu hal yang harus kita mengerti ialah janji Tuhan berbeda dengan janji manusia, karena janji Tuhan tertulis jelas di dalam kebenaran firman-Nya, itu berarti sama halnya dengan perjanjian hitam di atas putih. Dan bukan hanya itu saja, janji Tuhan adalah janji yang membawa kita kepada keselamatan dan kebenaran, bukan kepada kehancuran. Oleh sebab itu, pilihan kita ialah menyimpannya dalam hati atau menghiraukannya.
.
.
Demikianlah renungan singkat kita untuk hari ini, marilah kita bersama-sama belajar untuk mengasihi diri sendiri seperti Tuhan mengasihi kita. Dengan demikian kita mampu melakukan ketiga hal diatas, dan percayalah kehidupan kita akan menjadi sebuah kehidupan yang membawa sukacita dan bukan dukacita, serta kehidupan yang mengikuti arus Tuhan dan bukan arus dunia. Tuhan Yesus menyertai.