Ditulis Oleh : Sdr. Adiman Hulu
.
.
.
.
Bacaan : 2 Timotius 3:10-17
.
.
“Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,”
2 Timotius 3:12
.
.
.
.
. . . . . Dulu waktu saya SD, ada satu catatan yang tertulis di rapor saya yang mengatakan, “Lebih mudah untuk meraih, dari pada mempertahankan”. Semua tergantung pada pribadi kita. Tetapi, pada dasarnya, mengapa orang lebih mudah meraih daripada mempertahankan? Karena dalam meraih, kita masih memiliki semangat, niat dan usaha. Sedangkan dalam mempertahankan, belum tentu semangat, niat dan usaha tersebut masih kita miliki setelah kita meraih sesuatu. Terkadang kita sudah merasa puas dan merasa sombong dengan pencapaian kita, sehingga kita lupa bagaimana cara untuk mempertahankannya.
.
.
. . . . . Menurut KBBI, mempertahankan memiliki arti yaitu, mengusahakan supaya tetap tidak berubah dari keadaan semula. Berbicara tentang mempertahankan iman, yaitu kita harus bisa mengusahakan iman kepercayaan kita di dalam Kristus Yesus, agar tetap teguh dan tidak goyah, apalagi sampai meninggalkan.
.
. . . . . Saya juga pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan, bahwa seseorang dapat meninggalkan iman kepercayaannya, karena tiga faktor ini, yaitu: HARTA, TAHTA dan WANITA. Selain dari ketiga faktor tersebut, ada satu faktor juga yang paling penting dan sering di alami oleh banyak orang, yang bisa membuat seseorang meninggalkan iman kepercayaannya, yaitu: PENDERITAAN. (ayat nats).
.
.
. . . . . Mengikut Kristus Yesus memang tidaklah mudah, sebab Alkitab pun mengatakan demikian. “Kata-Nya kepada mereka semua: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23). “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Fil 1:29).
.
.
. . . . . Untuk itu, salah satu cara kita mempertahankan iman kita sebagai orang percaya, yaitu dengan memandang penderitaan sebagai bagian dari iman kita dalam Kristus Yesus. Masa pandemi covid-19 ini memang membuat banyak orang menderita, dimana banyak perusahaan dan usaha-usaha yang ditutup, banyak karyawan-karyawan yang hilang pekerjaan, belum lagi kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan PPKM, yang membuat banyak orang kesulitan untuk mencari dan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
.
.
. . . . . Memandang penderitaan sebagai bagian dari iman, bukanlah suatu ajakan untuk hidup menderita! Melainkan, untuk kita mengerti dan memahami arti iman dalam Kristus Yesus yang sebenarnya. Agar setiap orang yang percaya kepada Kristus Yesus, ketika mengalami penderitaan sekalipun, mampu menghadapi dan mengucap syukur senantiasa.
.
.
.
.