Ditulis Oleh : Pdt. Erik Kristovel, S.Th.
.
.
Pembacaan Alkitab : Yoh. 15:7-8
.
.
.
.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (Yoh. 15:7)
.
.
.
.
Salah satu kebahagiaan kita sebagai orang percaya adalah ketika doa kita dijawab oleh Tuhan. Tuhan senang ketika kita meminta kepada-Nya dan Tuhan senang mengabulkan doa kita. Namun kita akan belajar lebih jauh tentang doa.
.
.
Kita pasti sering mendengar bahwa ketika kita berdoa, maka ada 3 jawaban Tuhan yaitu ya, tunggu, dan tidak. Ya, jika itu sesuai kehendakNya dan memang sudah waktuNya. Tunggu, jika itu sesuai kehendak-Nya namun belum waktuNya. Tidak, jika itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
.
.
Ketiga hal ini tentu sudah kita terima sebagai orang yang percaya kepada Kristus. Namun bagaimana dengan Yoh. 15:7? Bukankah kita akan menerima apa saja yang kita minta? Tetapi realita yang kita alami adalah tidak semua permintaan kita dikabulkan.
.
.
Karena itu itu harus melihat ayat tersebut dalam konteks sehingga kita tidak menyimpang dari maksud Yesus.
.
.
“Tinggal di dalam Kristus” menjadi kata kunci dalam seluruh bagian Yohanes 15:1-8. Di luar Kristus kita tidak bisa berbuat apa-apa (ay. 5). Jika kita tidak berbuah maka kita akan dipotong (ay. 2,6). Lalu bagaimana kita tinggal di dalam Kristus?
.
.
- Melalui firman-Nya (ay. 7a). Firman-Nya membersihkan kita (ay. 3); melalui firman kita mengenal dan mencintai kehendak Kristus bahkan mencintai Kristus sendiri. Melalui firman-Nya kita mengalami pembaharuan pola pikir kita dari yang cinta dunia menjadi cinta Allah. Dimana firman diberitakan maka di sana Kristus ada. Sebab firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu (Roma 10:8). Bagaimana dikatakan bahwa firman itu di mulut kita dan di hati kita? Karena kita hidup bergaul dengan firman Allah. Sehingga firman akan menjadi penuntun kita karena firman itu pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mzm. 119:105).
.
.
- Melalui Doa (ay. 7b). Doa menjadi salah satu cara kita tinggal di dalam Kristus. Jika firman adalah Tuhan berbicara pada kita maka doa adalah kita berbicara pada Tuhan. Karena itu firman dan doa tidak bisa dipisahkan. Doa adalah nafas dari seluruh kehidupan kita baik secara jasmani maupun secara rohani. Dengan doa kita mengalahkan ego kita dan mengikuti firman Tuhan. Dengan doa kita mampu hidup sesuai perkenan Tuhan. Dengan doa kita memiliki hubungan yang intim dan dekat dengan Tuhan. Semakin kita sering berdoa, kita akan semakin mencintai Tuhan dan mencintai kehendakNya.
.
.
Kita fokus kepada doa. Kalimat pada ayat 7 tersebut menekankan bahwa apa saja yang kamu minta, kamu akan menerimanya. Maka yang perlu kita pertanyakan adalah siapa yang dimaksud dengan “kamu” dalam ayat tersebut? Dari konteks yang kita baca maka mereka adalah orang yang sudah dibersihkan dengan firman (ay. 3). Orang yang sudah dipangkas (ay. 2). Orang yang Tinggal di dalam Kristus (4,5,7), orang yang memiliki firman Tuhan tinggal di dalam dia (ay. 7).
.
.
Orang yang tinggal dalam Kristus, dibersihkan dengan firman-Nya, maka dia pasti mencintai kehendak Tuhan di atas kehendaknya sendiri. Maka orang-orang ini pasti meminta yang sesuai dengan kehendak Tuhan karena dia menyukainya. Apakah kita menyukai kehendak Tuhan?
.
.
Saat saya masih kecil, saya paling tidak suka makanan yang pahit dan bau. Saat itu nenek saya membuat sambal terasi. Saya tidak mau makan. Mereka bilang enak tetapi tetap saja saya tak mau memakannya karena bau. Tetapi akhirnya saya coba untuk ikut memakannya dan enak. Sehingga saya jadi menyukainya. Sampai sekarang saya tidak membenci makanan itu lagi.
.
.
Saat kita belum membangun persekutuan dengan Tuhan, kita mungkin membenci kehendak Tuhan. Kita tidak menyukai persekutuan, kita tidak menyukai doa, kita tidak menyukai firman Tuhan. Buat kita firman Tuhan itu membosankan, doa itu adalah sesuatu yang sia-sia. Tetapi saat kita sudah tinggal di dalam Tuhan, kita akan menyukai kehendak Tuhan. Saya tidak berkata totalitas tetapi begitu kita masuk dalam persekutuan dengan Tuhan, secara perlahan kita akan mulai menyukai kehendak Tuhan. Tetapi proses sampai benar-benar menyukainya itu seumur hidup kita. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah menyukai kehendak Tuhan?
.
.
Karena itu kehendak orang yang tinggal di dalam Kristus bukanlah hawa nafsu dan kepentingan duniawi melainkan kehendak Allah. Maka doanya pasti yang sesuai dengan kehendak Allah dan dia pasti menerimanya (band. Yak. 4:3).
.
.
Ayat 8 mengarahkan kita untuk menghasilkan buah karena dengan itu maka Bapa dipermuliakan. Tujuan manusia diciptakan adalah untuk kemuliaan Allah maka tujuan hidup kita seharusnya adalah memuliakan Allah. Jangan jadikan masuk surga menjadi fokus keimanan kita karena Tuhan lebih ingin kita bersekutu dengan-Nya karena kalau kita tinggal di dalam Dia, kita pasti masuk surga. Maka tujuan hidup kita memuliakan Allah. Dan untuk memulian Allah kita harus menghasilkan buah. Bagaimana menghasilkan buah? Dengan tinggal di dalam Kristus (ay. 5). Karena itu orang yang tinggal di dalam Kristus pasti berdoa untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan Allah. Apa itu buah? Buah itu bisa berupa jiwa yang bertobat ataupun perbuatan kita baik itu buah pertobatan, pengudusan, maupun buah Roh yang kita hasilkan.
.
.
Maka doa yang dijawab oleh Tuhan adalah doa kita saat kita tinggal di dalam Kristus dan tujuan doa kita adalah untuk kemuliaan nama Tuhan.
.
.
Mari kita tinggal di dalam Kristus, mencintai Tuhan dan kehendak-Nya, menghasilkan buah dan memuliakan Allah dalam hidup kita. Maka doa kita pasti dijawab oleh Tuhan. Jadikan doa menjadi salah satu sarana kita memuliakan Tuhan bukan untuk sekedar kepentingan kita. Tuhan memberkati kita. Amin.