Kategori
Uncategorized

Bukti

Ditulis Oleh : Ev. Almerof Pemburu, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : Lukas 7:1-10

.

.

.

.

. . . . Iman adalah keyakinan, sesuatu yang tidak memiliki bentuk dan rupa tapi memiliki objek yang nyata. Sehingga iman yang benar itu harus memiliki bukti, dalam wujud tindakan nyata, sesuatu yang dapat dilihat mata. Jika tidak iman kita adalah iman yang mati.

.

.

. . . . Kisah Tuhan Yesus menyembuhkan seorang hamba perwira ini terjadi di Kapernaum di bagian utara Danau Galilea setelah Yesus mengajar di depan orang banyak pada Lukas 6: 20-49. Penulis Injil Lukas menceritakan tentang seorang perwira Romawi yang tidak disebut namanya, namun dengan terperinci Lukas menggambarkan sifat-sifat mulia dari perwira ini. Kisah ini mau mengajarkan kita tentang apa itu iman yang benar seperti yang dimiliki perwira itu kepada Yesus. Perwira ini merupakan satu-satunya laki-laki di dalam Perjanjian Baru yang mendapat pujian dari Yesus, “Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel”.

.

.

. . . . Di dalam perenungan ini kita belajar 3 tahap sederhana untuk memperlihatkan bukti nyata dari iman seorang perwira.

.

  1. . . Rendah hati (ayat 6b)
    .
    . .Orang yang memiliki iman yang benar tidak akan menyombongkan dirinya denga napa yang ada pada dirinya. Justru iman yang benar kepada Yesus Kristus membuat kita sadar bahwa tidak ada yang lebih besar dan berharga dari kasih Tuhan. Hal ini lah yang dilakukan oleh seorang perwira ini, tidak menganggap jabatan dan posisinya sebagai perwira sesuatu yang pantas disombongkan dihapadapan Yesus Kristus. Bahkan perwira ini menyadari bahwa dirinya juga seorang bawahan. 
    .
    . .Perlu adanya kerendahan hati untuk bisa membuktikan bahwa kita tidak akan mampu tanpa pertolongan Tuhan. Bahkan dalam memperlihatkan bukti iman kita pun kita harus memiliki sikap rendah hati.
    .
    .
  2. . .Percaya (ayat 7)
    .
    . .Berbicara tentang iman, berbicara tentang percaya. Tidak bisa kita berkata bahwa kita memiliki iman tapi tidak percaya kepada objek iman itu. Beriman kepada Tuhan Yesus berarti percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Sama seperti yang dilakukan oleh seorang perwira ini. Dia percaya bahwa dengan hanya mengucapkan sepatah kata saja maka hambanya akan sembuh. Ini menunjukan bukti dari kualitas iman seseorang. Tidak banyak orang yang memiliki keyakinan dan kepercayaan seperti ini.
    .
    .
  3. . .Taat (ayat 10)
    .
    . .Selain dari rendah hati dan percaya, maka hal yang tidak kalah penting yang perlu kita lakukan adalah taat kepada Tuhan. Tentu berbicara tentang taat tidak sebatas ucapan saja, melainkan ada Tindakan nyata dari ketaatan itu sendiri. Dan ketaatan akan timbul Ketika kita memiliki kerendahan hati dan percaya penuh kepada Tuhan Yesus. Tanpa ketaatan kita tidak bisa membuktikan kualitas iman kita.

.

.

. . . . Tiga tahap diatas adalah hal yang dilakukan oleh perwira untuk memperlihatkan bukti dari kualitas iman nya, bagaimana dengan kita? Sudahkan kita membuktikan iman kita kepada Tuhan?

.

.

“Iman yang besar dapat memindahkan gunung, tetapi iman yang benar tetap percaya meski gunungnya tidak pindah”

(Bigman Sirait)
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email