Categories
Uncategorized

MEMANDANG MUKA

Ditulis Oleh : Sdr. Adiman Hulu

.

.

.

.

Pembacaan Alkitab : Yakobus 2:1-13

.

.

.

.

.

.

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka” Yakobus 2:1

.

.

.

.

.

.

Dalam bukunya yang berjudul Blink, Malcolm Gladwell menguraikan bahwa manusia sering salah dalam menilai sesamanya manusia. Misalnya, di sebuah ajang kompetisi nyanyi, tentunya tim juri memilih penyanyi dengan suara terbaik. Ketika calon penyanyi diberikan kesempatan untuk bernyanyi dari balik layar, tim juri bisa menilai penyanyi tersebut dengan objektif berdasarkan kulaitas suara yang mereka miliki masing-masing. Namun, penilaian yang objektif tersebut bisa saja berubah ketika penyanyi mulai bernyanyi di depan  tim juri (tidak di balik layar lagi). Perubahan penilaian tersebut tentunya dipengaruhi oleh kesan pertama tim juri terhadap penampisan fisik para penyanyi, atau bisa dikatakan “memandang muka”.

.

.

Dikutip dari Wikipedia, Memandang muka berarti memberikan perhatian khusus terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka. Dalam pembacaan firman Tuhan, Yakobus berusaha menasihatkan dan membina pembacanya (kedua belas suku di perantauan, Yak 1:1), mengenai hasil-hasil praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik. Salah satu nasihat Yakobus yaitu supaya mereka tidak memandang muka, (ayat nats). Yakobus mencontohkan, orang kaya dengan segala kekayaannya, mendapatkan sebuah perhatian khusus, sedangkan orang miskin yang tidak punya apa-apa, sering direndahkan bahkan diremehkan. Kebiasaan menilai sesama dengan memandang muka, bisa menyesatkan bahkan membuat manusia tersebut jatuh dalam dosa.

.

.

Sadar tidak sadar, kita juga sering mengalami atau bahkan melakukan kebiasaan menilai seseorang berdasarkan apa yang kita lihat (memandang muka). Marilah kita belajar menilai orang lain berdasarkan kacamata kasih tanpa terkesan pada tampilan fisik seseorang yang kita nilai.

.

.

Ada tiga poin penting yang dapat kita pelajri dan renungkan bersama, berdasarkan pembacaan firman Tuhan hari ini, yaitu:

.

.

  • Semua Orang Sama Di Mata Tuhan (Ayat 5)

Di hadapan Tuhan, tidak ada yang miskin dan yang kaya, tidak ada yang ganteng/cantik dan yang jelek, tidak ada yang berkulit putih dan hitam. Semua manusia di hadapan Tuhan sama, artinya semuanya dikasihi oleh Tuhan tanpa terkecuali. Untuk itu, hendaklah kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain (tanpa memandang suku, ras, budaya, jabatan, kekuasaan, tampilan fisik), karena kita sadar bahwa kita adalah satu di dalam Tuhan.

.

.

  • Memandang Setiap Orang Dengan Kacamata Kasih (Ayat 8)

Hendaklah kita menerapkan hukum utama yang terulis dalam Kitab Suci. Kita harus memandang setiap orang berdasarkan kacamata kasih, sebagaimana kita memandang diri kita sendiri. Jika Anda melihat seorang petani yang berpakaian kotor penuh dengan lumpur dan wajah yang kotor, maka ingatlah bahwa ia dikasihi Tuhan.

.

.

  • Memandang Muka Adalah Sebuah Dosa (Ayat 9)

Di hadapan Tuhan tidak ada dosa besar dan kecil, semuanya yang namanya dosa dihadapan Tuhan sama. Upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Artinya, sikap atau tindakan memandang muka merupakan tindakan yang salah, bahkan dikatakan sebagai dosa. Jika kita sebagai pelaku, hendaklah kita bertobat dan meminta pengampunan dari Tuhan kita Yesus Kristus.

.

.

“MATA BISA SALAH UNTUK MELIHAT, MULUT BISA SALAH UNTUK BERUCAP. TETAPI HATI YANG DI KUASAI OLEH ROH KUDUS, MEMBUAT KITA TIDAK PERNAH SALAH DALAM MENILAI ORANG LAIN”

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

HIDUP DALAM KASIH DAN DAMAI

Ditulis Oleh : Sdri. Lesnia Lombu, S.Th.

.

.

.

.

Pembacaan Alkitab : 1 PETRUS 3:8-12

.

.

.

.

Semua orang di muka bumi ini membutuhkan kasih sayang dalam hidupnya. Di sisi lain, semua orang juga membutuhkan damai di dalam hidupnya. Kasih dan damai bagaikan dunia sisi mata uang yang tidak terpisahkan yang menjadi kebutuhan manusia secara umum. Manusia berusaha untuk memperoleh kasih dan damai dalam kehidupannya.

.

.

Sebagai orang percaya, bagaimana supaya Kita menjadi pribadi yang hidup dalam Kasih Dan damai?, Dalam renungan ini ada beberapa Hal yang rahasia hidup dalam Kasih Dan damai:

.

.

  1. Menjaga kesatuan dalam komunitas (Ayat 8)

    .

    Menjaga kesatuan dalam komunitas merupakan kunci pertama untuk hidup dalam kasih dan damai. Dengan cara: seia sekata seperasaan, mengasihi, penyayang, rendah hati dan tidak membalas jahat dengan jahat. Sadarkah kita, setiap kita yang percaya dan menerima Yesus Kristus Tuhan menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi diberi kuasa menjadi anak-anak Allah, sudah menjadi warga kerajaan sorga/diselamatkan

    .

    .

  2. Meminimalkan hal yang merusak (Ayat 10,11)

    .

    Rahasia hidup dalam kasih dan damai ialah dengan berusaha untuk meminimalkan hal-hal yang dapat merusak komunitas. Rasul Petrus menulis demikian: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:10-11. Hal yang sering Tuhan ingatkan kepada kita menjaga lidah terhadap yang jahat, menjauhi yang jahat melakukan yang baik dan mencari dan berusaha mendapatkan perdamaian.

    .

    .

  3. Ingat bahwa ada pengawasan dari Tuhan

    .

    Rahasia untuk hidup dalam kasih dan damai ialah dengan selalu mengingat bahwa ada pengawasan dari Tuhan atas kehidupan kita. Dengan mengingat hal itu, maka akan mencegah kita dari melakukan hal-hal yang bisa membuat kasih dan damai hilang dari kehidupan kita. Rasul Petrus menulis demikian: “Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat” – 1 Petrus 3:12.

.

.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa seluruh aspek atau totalitas hidup kita ada di dalam pengawasan dan perhatian Tuhan setiap saat terhadap kita anak-anakNya. Doa kita didengar dan dijawab oleh Tuhan. Secara negative Tuhan akan murka terhadap mereka yang berbuat jahat karena tindakan demikian akan merusak kasih dan menghilangkan damai dalam hidup kita. Oleh karena itu, jangan takut menghadapi masalah dan persoalan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita karena ada maksud-Nya yang lebih baik bagi hidup kita.

.

.

Marilah kita hidup dalam kasih dan damai antara sesama. Caranya dengan menjaga kesatuan dalam komunitas, meminimalkan hal-hal yang dapat merusak hubungan kita satu dengan yang lain.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email