Categories
Uncategorized

JANGAN KEHILANGAN FOKUS

Ditulis Oleh : Sdri. Seventhina Harefa

.

.

.

Pembacaan Alkitab : Lukas 10:17-20

.

.

.

.

“Namun demikian janganlah bersukacita kerena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga”.

.

.

.

.

Dalam KBBI: Fokus berarti pusat yang merupakan pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan berbagai hal, urusan dan sebagainya. Fokus atau pusat suatu pekerjaan, pelayanan atau kegiatan lainnya yang dilakukan, membutuhkan suatu perhatian penuh dan motivasi yang kuat dari dalam diri untuk menggapai atau mewujudkannya. Tidak jarang, dalam ruang lingkup manusia kerap kali fokus yang sudah ditentukan tidak tercapai bahkan terabaikan sama sekali. Hal ini disebabkan karena dalam proses menggapainya, dihalangi oleh hal-hal lain. Misalnya dalam hal masakan, tentu ketika memasak kita menginginkan rasa masakan yang enak dan tersaji dengan penampilan yang menarik. Hasil masakan seperti itu, akan diperoleh ketika kita memasak dengan fokus dan penuh perhatian. Hasil masakan tersebut juga tidak akan diperoleh ketika pada waktu memasak kita terlena dengan hal-hal lain, mungkin itu menonton, video callan atau perasaan yang sedang terganggu. Kita dapat kehilangan fokus ketika membiarkan diri terlena oleh hal lain yang justru tidak berhubungan sama sekali dengan fokus kita baik itu dalam rung lingkup sekolah, pekerjaan, pelayanan dan lain-lain.

.

.

Lukas pasal 10:17-20 menjelaskan bagaimana ke-70 murid sangat bergembira dan bersukacita karena berhasil melakukan pelayanan mereka. Mereka berhasil melakukan muzizat dengan kuasa dari Tuhan yaitu menaklukan setan-setan, menaklukan ular dan kalajengking serta kekuatan untuk melawan musuh yang akan menyerang mereka. Keberhasilan yang mereka lakukan tentu sangat membahagiakan dan menyenangkan hati. Itu adalah hal yang wajar. Yang menjadi persoalan adalah kebahagiaan yang berlebihan, terlalu puas dengan keberhasilan, yang sesunggunya barulah pada tahap pertama sehingga lupa pada sasaran utama atau apa yang menjadi fokusnya. Di ayat 20, Tuhan Yesus menegur para murid supaya mereka jangan berlebihan bersukacita karena muzizat yang mereka lakukan itu karena hal tersebut dapat membawa mereka pada perasaan yang terlalu puas dan pada akhirnya mereka mecuri kemuliaan Allah. Demikian kita pada saat ini, kita perlu untuk berfokus terhadap tujuan atau fokus yang sudah menjadi planing kita, baik itu untuk kelangsungan hidup kita ataupun pelayanan kita bagi Allah.

.

.

Saudara, ada tiga hal penting yang perlu kita lakukan, supaya kita tidak kehilangan fokus dalam pendidikan, pelayanan atau pekerjaan yang sedang di tekuni:

.

.

  1. Berpegang teguh dalam keyakinan bahwa nama kita terdaftar dalam kitab kehidupan, ayat 20. Tidak dipungkiri bahwa semua populasi manusia di bumi mengharapkan kehidupan bahagia setelah kematian. Namun seperti yang disaksikan oleh Alkitab bahwa setelah kematian ada yang hidup dalam sorga dan ada yang di buang ke neraka. Karena itu, semua manusia berupaya untuk melakukan segala kebaikannya supaya bisa tinggal dalam sorga setelah kematian. Melalui kematian Kristus di salib, menjadi suatu jaminan bagi kita orang percaya, bahwa kita sudah diselamatkan dan nama kita terdaftar dalam kitab kehidupan. Maka ketika kita berpegang teguh pada keyakinan bahwa nama kita terdaftar disurga itu akan menjadi kekuatan bagi kita untuk tetap fokus dan tidak akan kehilangan fokus dalam hal yang sedang kita kerjakan.

    .

    .

  2. Berpusat kepada pemberi Kuasa (TUHAN), ayat 19. Ketika seseorang berpusat hanya pada pemberian, maka pemberian tersebut akan segera habis dan tidak akan ada lagi dan ketika berpusat pada pemberi maka hal yang diberi tersebut akan diberikan lagi setelah pemberian habis. Demikian kita, seharusnya berpusat hanya pada Tuhan, pemberi kuasa tersebut. Ketika kita berpusat pada Tuhan maka seluruh harapan kita dan apa yang akan kita lakukan dapat terlaksana dengan baik karena hati dan pikiran kita sudah tertuju pada pribadi yang benar.

    .

    .

  3. Konsisten, ayat 17-19. konsisten adalah keadaan tetap dan tidak berubah. Menjadi pribadi yang konsisten adalah hal yang sulit untuk dilakukan oleh kebanykan orang. Kita perlu menjadi pribadi yang konsisten karena hal ini akan dapat membuat pribadi kita bernilai dan di hargai oleh pribadi lain dan juga dapat membuat kita akan tetap bertahan pada fokus kita dan tidak akan pernah dapat terlena oleh gangguan apapun untuk mencapai atau menyelesaikan fokus kita.

.

.

Kita sebagai umat Tuhan mesti fokus untuk melakukan berbagai hal, baik itu dalam hal sederhana bahkan hal yang lebih besar lagi. Dan ingat kita jangan telena untuk hal-hal yang menyenangkan sehingga melupakan hal yang utama.

.

.

TUHAN ADALAH PUSAT DARI SELURUH ASPEK KEHIDUPAN KITA

MAKA KEBERHASILAN APAPUN YANG KITA KERJAKAN HANYALAH UNTUK KEMULIAAN NAMA TUHAN

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email