Kategori
Uncategorized

Tugas Agung Seorang Murid

Ditulis oleh : Sdri. Ria Marissabell

.

.

Pembacaan Alkitab : Matius 28:18-20

.

.

Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, Ia masih tinggal bersama-sama dengan para murid-Nya di bumi selama 40 hari, sebelum akhirnya Ia naik ke surga. Kebangkitan Yesus menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Guru mereka benar-benar adalah Anak Allah, sehingga murid-murid tidak perlu ragu untuk memberitakan dan mengajarkan apa yang Yesus telah ajarkan  kepada mereka. Yesus beberapa kali menampakkan diri-Nya kepada murid-murid, dan dalam perjumpaan-Nya dengan para murid, Yesus memberikan pesan atau amanat sebagai tugas yang harus dilakukan oleh murid-murid Yesus. Tugas tersebut termuat dalam Matius 28:19-20 sebagai berikut:

.

.

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

.

.

Dalam Amanat Agung yang Tuhan Yesus berikan kepada murid-murid ini, kata kerja utama dalam bahasa aslinya adalah menjadikan murid. Yesus memberikan tugas kepada para murid untuk menjadikan segala bangsa menjadi murid-Nya. Tugas ini diberikan Yesus kepada murid disertai dengan panduan untuk melakukan tugas tersebut. Yaitu:

.

.

  • Pergi

Step pertama yang harus dilakukan untuk melakukan tugas ini adalah “pergi”. Bagaimana mungkin menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus dengan diam saja?  Harus ada tindakan yang dilakukan untuk pergi dan datang kepada orang-orang yang “tersesat”, untuk menunjukkan arah ke “jalan yang benar”. Tugas panggilan gereja (orang percaya) bukan hanya untuk datang “bersekutu”, tetapi juga untuk pergi keluar “bersaksi”. Amanat ini diawali dengan pernyataan Yesus yang meneguhkan para murid-Nya untuk pergi: “Kepada-Ku telah di berikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Yesus ingin kita para murid-murid-Nya tidak ragu untuk pergi, sebab kita pergi bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan kuasa yang diberikan oleh Yesus yang empunya kuasa di bumi dan di sorga. Dalam bagian penutup Yesus kembali memberikan penegasan bahwa Ia akan menyertai senantiasa sampai kepada akhir zaman. Jadi, Roh Kudus menyertai setiap langkah orang yang pergi untuk memberitakan Injil Kerajaan Sorga sampai kepada akhir zaman, sehingga orang percaya sebagai murid Yesus tidak perlu ragu untuk memberitakan Injil.

.

.

  • Baptis

Baptisan bukanlah syarat untuk mendapatkan keselamatan, karena hanya dengan iman percaya kepada Kristus kita diselamatkan (band. Ef.2:8-9) .Baptisan merupakan bentuk pengakuan kepada publik bahwa seseorang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat dalam hidupnya. Apakah pengakuan di publik penting? Ya. Orang yang menerima dan mengakui Yesus dengan segenap hatinya, tidak akan malu mengakui dirinya sebagai murid Yesus di hadapan publik. Maka dari itu, penting bagi kita murid Yesus untuk memberikan penjelasan yang benar kepada orang yang baru menerima Yesus akan pentingnya baptisan sebagai pengakuan iman. Peran gereja sebagai murid Yesus adalah membaptis jiwa-jiwa yang telah menerima Yesus dan siap mengakui identitas barunya sebagai murid Kristus, dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

.

.

  • Ajar

Tugas “menjadikan murid” tidak selesai hanya sampai membawa jiwa kepada Yesus dan membaptis nya. Seorang “murid baru” perlu belajar untuk mengetahui kehendak Yesus, maka dari itu step selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mengajarkan kehendak Tuhan dalam Alkitab kepada orang tersebut. Dalam pemuridan ini, pengajar harus mengajarkan kebenaran sesuai dengan Alkitab, supaya iman dan pengetahuan orang yang di ajar bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus. Maka dari itu penting sekali sebagai seorang pengajar untuk juga belajar firman Tuhan dengan benar, supaya dapat mengajarkan firman Tuhan dengan benar.

Amanat agung ini merupakan tugas besar untuk semua orang percaya, bukan hanya untuk 12 murid Yesus, bukan hanya untuk pendeta dan misionaris, tetapi untuk semua orang yang mengaku sebagai “Murid Kristus”. Yesus ingin berita keselamatan dan pengajaran-Nya didengar oleh seluruh bangsa, supaya banyak jiwa diselamatkan. Namun sekali lagi, tugas ini bukan hanya tugas seorang misionaris, melainkan tugas semua orang percaya. Orang percaya dapat memberitakan Injil dengan menunjukkan hidup sebagai seorang “Murid Kristus” dan menjangkau jiwa-jiwa di sekitar kita yang belum mengenal Kristus. Tugas pertama kita adalah memberitakan Injil, masalah orang tersebut menerima Kristus atau tidak, biarlah Roh Kudus yang bekerja di dalam hati orang tersebut melalui berita Injil yang sudah kita sampaikan.

.

.

Mungkin orang yang saat ini butuh mendengar berita keselamatan bukan hanya mereka yang berada di tempat terpencil dan tidak terjangkau, tetapi mungkin mereka yang duduk di sebelah meja kerja kita, mereka yang tinggal di seberang rumah kita, atau bahkan mereka yang adalah bagian dari keluarga kita. Jika berita Injil belum disampaikan kepada mereka, ini adalah kesempatan untuk kita menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus. Di masa modern ini kita dapat menjangkau orang dimana pun dengan mudah melalui berbagai media komunikasi, hendaknya kemajuan teknologi ini juga dapat kita gunakan dengan bijak untuk memberitakan kerajaan sorga. Tetapi perlu kita ingat bahwa berita Injil bukan disampaikan dengan cara yang keras dan dipaksakan. Sebab yang kita beritakan adalah Yesus yang adalah Kasih, berita Kasih tidak disampaikan dengan cara kekerasan, melainkan dengan kasih. Jadi, marilah kita sebagai murid Kristus bergandengan tangan dan saling mendukung untuk menjalankan Amanat Agung yang Ia berikan kepada kita. Tuhan Yesus Memberkati!

.

.

“…Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?..” – Roma 10:14

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email