Kategori
Uncategorized

Mengakhiri dengan sempurna

 

”Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”

.

.

2 Timotius 4:7

.

.

Setiap manusia punya cerita yang berbeda satu sama lain, termasuk dalam membangun hubungan dengan Tuhan. Kita dapat belajar dari tiga tokoh Alkitab bagaimana mereka membangun hubungan dengan Tuhan.

.

.

Pertama, Bileam yang adalah seorang selalu meminta petunjuk dari Tuhan dalam menjalani hidupnya. Dia mengawali hubungannya dengan dengan Tuhan sangat baik karena selalu mengikuti Firman Tuhan (Bilangan 22:8-11), bahkan Bileam mampu melewati godaan dari raja Balak yang akan memberikan hadiah kepadanya. Tetapi pada akhirnya ketaatan Bileam tidak bertahan lama, dia memberi tahu raja Balak bagaimana cara menghancurkan orang Israel. Dari cerita Bileam ini kita dapat belajar bahwa ada orang yang mengawali hubungannya bersama Tuhan dengan baik, bahkan bisa dibilang sangat baik, tetapi tidak bertahan lama. Dan pada akhirnya justru hidupnya jauh dari firman Tuhan.

.

.

Kedua, Markus yang juga disebut Yohanes. Dia adalah anak Maria yang rumahnya selalu digunakan menjadi rumah doa. Markus membangun hubungan bersama Tuhan dengan baik, ini tidak terlepas karena rumahnya selalu menjadi rumah doa (pentingnya rumah kita digunakan untuk beribadah) dan  bahkan Markus ikut terjun dalam pelayanan penginjilan bersama Paulus dan barnabas (Kisah Para Rasul 12:25). Tetapi dalam perjalanan pelayanannya, Markus pun meninggalkan pelayanannya dan memilih kembali ke Yerusalem (Kisah Para Rasul 13:13) bahkan dampak dari perginya Markus meninggalkan pelayanannya, hingga membuat Paulus dan Barnabas berselisih. Tetapi pada akhirnya, Markus tetap melayani Tuhan meskipun tidak bersama Paulus. Dari Markus kita belajar, mungkin kita mengawali hubungan kita bersama Tuhan itu baik, tetapi aka nada banyak tantangan dan godaan yang akan membuat kita meninggalkan pelayanan itu, tetapi Markus membuktikan bahwa meskipun pernah lari dari pelayanan, dia tetap kembali melayani Tuhan dan bahkan memberikan banyak dampak dalam pelayanan. Dan pada akhirnya, Paulus yang menolaknya untuk ikut kembali bersama-sama mereka dalam pelayanan penginjilan mengatakan bahwa pelayanan Markus penting baginya (2 Timotius 4:11).

.

.

ketiga, kita belajar dari Paulus. Kita pasti sudah mengerti perjalanan hidup Saulus sebelum berganti nama Paulus. Dia yang adalah seorang terpelajar, terpandang dan terkenal dengan ketegasannya. Seorang yang sangat patuh terhadap hukum Yahudi dan bahkan tidak segan-segan menghukum orang yang menentang hukum Yahudi. Stefanus adalah seorang martir pertama yang mati demi mempertahankan imannya juga salah satunya karena keputusan Saulus. Saulus sangat menentang orang-orang yang mengikuti Kristus, tetapi pada akhirnya Tuhan memulikan hati Saulus dan memakai dia menjadi luar biasa dalam pelayanan. Dan Saulus yang kita kenal sekarang sebagai Paulus telah banyak Tuhan pakai untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.  Paulus mengawali hubungannya bersama Tuhan Yesus dengan buruk, menjadi penganiaya pengikut Tuhan Yesus, bahkan tidak segan-segan untuk memberikan hukuman mati, tetapi sekarang menjadi pemberita Injil yang hebat. Hingga diakhir hidupnya Paulus mampu berkata bahwa dia telah mengakhiri semuanya dengan sempurna,  telah mencapai garis akhir dengan tetap menjaga iman kepada Tuhan Yesus (2 Timotius 4:7). Dari Paulus kita belajar bahwa tidak semua orang yang dipakai Tuhan dengan luar biasa berawal dari orang baik, ada orang yang mengawali hubunganya bersama Tuhan mungkin dengan buruk, tetapi mau dibentuk dan diproses hingga akhirnya mengakhiri semuanya dengan luar biasa seperti Paulus.

.

.

Pertanyaannya bagi kita, dimanakah posisi kehidupan kita jika kita belajar dari tiga tokoh diatas? Kehidupan kita masih panjang, jangan sampai kita kalah akan godaan yang ada seperti Bileam, atau jika kita sekarang merasa gagal dan ingin mundur dala pelayanan, ingat lah Markus, meskipun pernah meninggalkan pelayanan, tetapi kembali lagi dan melayani kembail hingga menjadi dampak yang luar biasa bagi banyak orang, atau jika kita merasa bukan orang baik dan bukan orang yang pantas untuk melayani Tuhan, ingatlah bahwa seorang penganiaya pernah Tuhan pakai untuk menjadi berkat bagi banyak bangsa. Kita pun bisa demikian asalahkan kita mau dibentuk dan terus belajar menjadi lebih baik. Tuhan Yesus memberkati.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email