Categories
Uncategorized

Natal dan Air Mata

Ditulis Oleh : Pdt. Erik Kristovel, S.Th.

.

.

Pembacaan Alkitab : Matius 2:16-18

.

.

.

.

. . . .Natal adalah pengharapan. Pengharapan tentang seorang  Pribadi yang dinantikan yang membebaskan kita dari kuasa dosa. melalui pribadi ini, dunia yang tidak memiliki pengharapan keselamatan menjadi memiliki pengharapan itu. Itu sebabnya natal adalah suatu sukacita besar bagi bumi secara khusus bagi kita yang berkenan padaNya.

.

.

. . . Namun dibalik peristiwa natal ini, ada air mata yang mengalir karena memiliki dampak kematian pada bayi-bayi yang berumur 2 tahun ke bawah.ada dua hal yang perlu kita perhatikan dari peristiwa

.

.

  1. . . .Pembunuhuhan anak usia 2 tahun ke bawah, menunjukkan bahwa saat orang majus menemui Yesus, Yesus sudah berusia lebih dari setahun.
    .
    .
  2. . . .Betlehem bukanlah sebuah kota besar sehingga kita jangan membayangkan bahwa ada ratusan anak yang dibunuh oleh Herodes. Leon Morris menduga dalam tafsirannya bahwa anak yang dibunuh di Betlehem bisa saja tidak lebih dari 20 orang.

.

.

. . . Peristiwa pembunuhan ini tidak dicatat dibagian kitab-kitab lain sehingga banyak yang menganggap bahwa peristiwa ini tidak benar dalam sejarah. Apalagi peristiwa ini memuat peristiwa penting dari kekejaman raja Herodes. Namun, kita bisa mempercayai kisah ini dengan beberapa alasan berikut:

.

  1. . . .Herodes memang kejam bahkan Herodes lebih kejam lagi dalam peristiwa lain seperti membunuh ratusan prajurit, isterinya, 3 anaknya, bahkan banyak kejahatan lain. Kota Betlehem juga adalah kota kecil yang jauh dari kota besar. Sehingga wajar jika pembunuhan di Betlehem tidak disoroti..
    .
  2. . . .Sesuatu yang tidak pernah ditulis bukan berarti tidak pernah terjadi.

.

.

Bebarapa hal yang bisa kita renungkan dari peristiwa berdarah ini

.

  1. . . .Allah berdaulat atas segala sesuatu termasuk dalam peristiwa yang buruk (ay. 17).
    .
    . . .Kita mungkin juga pernah mengalami hal-hal yang menurut kita buruk. Dalam situasi tertentu kita merasa bahwa kita jauh dari Tuhan dan kecewa terhadap Tuhan. Kita berpikir Tuhan tidak memperhatikan kita dan membiarkan kita dalam keterpurukan. Baik karena kita kehilangan orang yang kita cintai, bisnis kita yang bangkrut, mengalami sakit yang berkepanjangan, sulit dalam keuangan, permasalahan-permasalahan dalam keluarga, dll. Tetapi berdasarkan kisah ini, kita bisa melihat sebuah peristiwa buruk bukanlah selalu karena Allah membiarkan kita tetapi karena ada rencana Allah dalam hidup kita. (band. Roma 8:28).

    ..
  2. . . .Ada pengharapan dibalik peristiwa buruk (band. Matius 2:18 dengan Yeremia 31:15,17,31,34)
    .
    . . .Munculnya nama Rahel di sini dikaitkan dengan nama Rahel dalam Yer. 31:15. Rahel di sini adalah simbolis dari ibu suatu bangsa (menurut tradisi Yahudi), Isteri dari Yakub nenek moyang bangsa Israel. Rahel meratapi anak-anaknya dalam pembuangan dan juga anak-anaknya yang dibunuh di Betlehem. Namun dibalik peristiwa pahit ini, ada pengharapan (Yer. 31:17,31,34). Ada janji tentang pemulihan. Demikian juga dengan kita yang sedang mengalami kepahitan saat ini. Tuhan tidak akan membiarkan kita. Akan ada masanya kita dipulihkan dari kepahitan kita walaupun pemulihan itu bisa cepat atau justru lambat. Karena itu, bersabarlah dalam penderitaan dan meminta pertolongan kekuatan dari pada Tuhan.
    .
    .
  3. . . .Tuhan punya rencana yang lebih besar.
    .
    . . . Yesus selamat dan sekitar 20 anak mati terbunuh dalam peristiwa ini. Tetapi bayi yang selamat ini sedang mengerjakan pekerjaan yang sangat besar yaitu keselamatan manusia. Kematian ini menyisakan duka yang mendalam tetapi keselamatan yang Tuhan berikan memberikan sukacita yang jauh melebihi dari dukacita yang kita alami (Band. Roma 8:18).

.

.

. . . Karena itu mari kita memandang sebuah kepahitan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan kemuliaan yang lebih besar yang Tuhan sudah sediakan bagi kita. Karena penderitaan adalah jalan yang dipakai oleh Tuhan untuk semakin memurnikan kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Categories
Uncategorized

Buah Yang Bermanfaat

Ditulis Oleh : Sdr. Delis Zai

.

.

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Yohanes 15:8”

.

.

. . . . Buah merupakan suatu sumber air yang sangat bergizi dan sangat membutuhkan metabolisme tubuh. Namun, buah sangat banyak jenisnya dan bisa juga menjadi obat penyakit yang kita alami. Oleh karena itu,  kita sebagai manusia harus memiliki buah yang baik untuk di nikmati. Lalu, Bagaimana mempersiapkan buah yang dapat dinikmati? Mari kita belajar memiliki hidup yang produktif dalam menghasilkan buah kehidupan.

.

.

. . . . Yang pertama, menghasilkan buah yang matang. Pada umumnya kita makan buah yang sudah matang. Memang ada pula yang makan buah yang belum matang, misalnya mangga muda yang bisa dibuat menjadi sambel pencit, hmm. enaaak. Apakah menghasilkan buah yang matang itu mudah? Buah yang matang dihasilkan lewat proses yang membutuhkan waktu. Demikian pula kehidupan manusia juga membutuhkan proses waktu untuk menghasilkan buah yang matang. Perlu kesabaran dan ketekunan dalam menjalani proses kehidupan. Apakah ada jalan pintas dalam menghasilkan buah yang matang? Bagi sebagian pengusaha buah, mereka melakukan pengarbitan buah atau dengan suntikan kimia sehingga menghasilkan buah yang cepat matang, namun buah yang demikian beda kualitasnya dengan buah yang dihasilkan lewat proses alamiah. Demikian pula kehidupan manusia, buah kehidupan yang matang dihasilkan lewat proses kehidupan yang panjang. Apakah Anda mau menghasilkan buah yang matang?

.

.

. . . . Yang kedua, menghasilkan buah yang banyak secara berkala. Kapan waktu terbaik menghasilkan buah? Masing-masing buah menjadi matang dengan waktu yang berbeda. Demikian pula buah kehidupan membutuhkan tahapan proses kehidupan yang berbeda antara satu pribadi dengan lainnya. Menghasilkan buah yang banyak secara berkala membutuhkan kedisiplinan dan konsistensi yang tinggi. Apakah Anda mau menghasilkan buah yang banyak secara berkala?

.

.

. . . . Yang ketiga, mempersiapkan buah yang dapat dinikmati. Jalanilah proses demi proses kehidupan dengan sabar. Jangan pernah menyerah saat diproses. Ingat TUHAN selalu dan minta hikmat TUHAN saat diproses. Semua proses kehidupan ada batas waktunya. Proses kehidupan yang disikapi dan diresponi dengan benar akan menghasilkan buah kehidupan yang dapat dinikmati diri kita dan banyak orang. Apakah Anda mau menghasilkan buah yang dapat dinikmati? Memiliki kehidupan yang berbuah membutuhkan proses, jangan pernah menghakimi proses kehidupan yang dijalani orang lain.

.

.

Jadilah buah yang bermanfaat ditengah banyak orang, supaya kita menjadi berkat dimanapun kita berada

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email